ApabilaITLOS dianggap terlalu dini untuk dipilih sebagai jalur penyelesaian sengketa, karena memang negara jarang sekali memilih ITLOS sebagai tempat penyelesaian sengketa, terbukti sejak entry
berikut masalah lingkungan yg berkaitan dgn atmosfer,kecuali​masalah lingkungan yg berkaitan dgn atmosfermasalah lingkungan yg berkaitan dgn atmosfer tercantum dibawah ini kecuali oleh asap kendaraan bermotor oleh deterjen C. menipisnya lapisan ozon asamnya sifat air hujan​Masalah lingkungan yg berkaitan dgn atmosfer kecuali Masalah Lingkungan Yang Berkaitan Dengan Atmosfer Tercantum Dibawah Ini, Kecuali… Oleh Asap Kendaraan Bermotor Oleh Detergen Lapisan Ozon Tingginya Kadar CO² pencemaran sungai ,pencemaran tanah & angka harapan hidup rendah masalah lingkungan yg berkaitan dgn atmosfer global warming maaf kalau salah kaka masalah lingkungan yg berkaitan dgn atmosfer tercantum dibawah ini oleh asap kendaraan oleh deterjenC. menipisnya lapisan asamnya sifat air hujan​ Jawaban B. pencemaran oleh deterjen Penjelasan opsi b itu termasuk pencemaran air ya.. gak ada hubungannya sama yg diatas atmosfer Masalah lingkungan yg berkaitan dgn atmosfer kecuali Pencemaran lingkungan Seperti membuang sampah sembarangan Masalah Lingkungan Yang Berkaitan Dengan Atmosfer Tercantum Dibawah Ini, Kecuali… Oleh Asap Kendaraan Bermotor Oleh Detergen Lapisan Ozon Tingginya Kadar CO² Jawaban Oleh Detergen Penjelasan insyaallah
Teknologiyang digunakan juga harus diperhatikan, teknologi yang berpotensi mengeluarkan emisi hendaknya diganti dengan teknologi yang lebih baik dan bersifat ramah lingkungan. Hal ini juga berkaitan dengan perubahan gaya hidup, kita sering kali berlomba membeli kendaraan pribadi, padahal transportasilah yang merupakan penyebab tertinggi
– Isu permasalahan lingkungan akhir-akhir ini mulai mendapat banyak perhatian oleh dunia internasional. Di Indonesia sendiri, masih banyak permasalahan lingkungan yang membutuhkan penyelesaian. Permasalahan lingkungan merupakan permasalahan multidimensional yang melibatkan berbagai begitu, pemerintah tetap menjadi sektor yang berperan penting untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan karena pemerintah memiliki wewenang untuk mengeluarkan regulasi atau kebijakan. Isu permasalahan lingkungan menjadi penting karena kualitas lingkungan akan memengaruhi kualitas hidup manusia secara langsung. Selain itu, kualitas lingkungan juga memengaruhi kualitas hidup manusia di masa mendatang. Dilansir dari laman resmi Greenpeace Indonesia, dijelaskan beberapa permasalahan lingkungan yang terjadi di Indonesia, yaitu Baca juga Penurunan Kualitas Lingkungan Akibat SampahPenurunan kualitas dan rusaknya terumbu karang Kondisi terumbu karang di Indonesia cukup mengkhawatirkan sebab 35,15 persen terumbu karang Indonesia masuk dalam kategori buruk. Penurunan kualitas ini disebabkan oleh penangkapan ikan menggunakan bom dan suhu permukaan air yang meningkat akibat krisis iklim. Padahal, terumbu karang memiliki peranan yang penting terhadap pengurangan pemanasan global. Karena terumbu karang mampu menyerap karbon dioksida yang ada. Penurunan kualitas dan rusaknya terumbu karang dapat menyebabkan rusaknya ekosistem laut yang kemudian akan berdampak pada menurunnya jumlah hewan laut secara drastis. Masalah sampah plastik Sampah plastik menjadi permasalahan lingkungan karena dalam proses produksinya turut menyumbang emisi karbon ke udara. Emisi karbon yang teralu besar dapat menyebabkan krisis iklim berlangsung lebih cepat. Selain itu, sampah plastik juga bisa menyebabkan pencemaran terhadap tanah dan air. Pengurangan penggunaan plastik penting untuk dilakukan karena di Indonesia sendiri pengelolaan sampah plastik masih tergolong rendah serta tanggung jawab perusahaan terhadap sampah-sampah mereka pun masih minim.
11 Masalah lingkungan yang berkaitan dengan atmosfer tercantum di bawah ini, kecuali A. pencemara oleh asap kendaraan bermotor. D. pencemara oleh diterjen B. menipisnya lapisan ozon. E. makin asamnya sifat air hujan C. makin tingginya kadar CO 2 12. Penggunaan kaporit pada pengolaha air minum bertujuan..
- Atmosfer merupakan lapisan gas yang berada di bumi. Atmosfer memiliki ketebalan kilometer. Meski berada jauh dari bumi, atmosfer tetap memberikan pengaruh di bumi. Dilansir dari situs resmi Earth Observatory NASA, berikut gejala-gejala yang muncul di atmosferPemanasan global Pemanasan global adalah gejala peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan darat di permukaan bumi. Gejala ini disebabkan oleh efek rumah kaca. Efek rumah kaca menjadi salah satu komponen gas yang ada di atmosfer. Gas rumah kaca bertugas menjaga suhu bumi tidak terlalu dingin, sekitar 35 derajat celcius. Tanpa gas ini, suhu di bumi bisa mencapai -20 derajat celsius dan sangat 200 tahun terakhir, manusia di bumi menghasilkan karbon dioksida yang banyak dari pembakaran batu bara, minyak, dan gas bumi. Baca juga Pemanasan Global Proses, Penyebab, dan Dampaknya Karena di lakukan dalam jangka waktu yang lama, gas rumah kaca semakin tebal dan membuat panas matahari lebih banyak terperangkap di bumi. Dibandingkan masa sebelum Revolusi Industri, panas bumi meningkat 1,1 derajat celsius. Hal ini dinamakan pemanasan global. Perubahan iklim global Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam distribusi pola cuaca secara statistik sepanjang periode waktu. Perubahan iklim juga bisa berarti perubahan keadaan cuaca rata-rata atau perubahan distribusi peristiwa cuaca rata-rata. Misalnya jumlah cuaca ekstrem yang semakin banyak atau sedikit.
Namun kedua cara tersebut belum menyelesaikan masalah. Plastik yang dikubur tidak akan membusuk sementara lahan tempat mengubur plastik semakin sulit. Pembakaran plastik akan menyebabkan polusi. Misalnya, pembakaran PVC menghasilkan gas hidrogen klorida (HCl) atau gas klorin (Cl2). Berikut beberapa cara yang dipertimbangkan untuk menangani
Masalah Lingkungan Yang Berkaitan Dengan Atmosfer Tercantum Dibawah Ini, Kecuali... Oleh Asap Kendaraan Bermotor Oleh Detergen Lapisan Ozon Tingginya Kadar CO² Jawaban Oleh DetergenPenjelasaninsyaallah
MasalahLingkungan Yang Berkaitan Dengan Atmosfer Tercantum Dibawah Ini, Kecuali A.Pencemaran Oleh Asap Kendaraan Bermotor B.Pencemaran Oleh Detergen - 27912 rahayu6169 rahayu6169 28.03.2020 Biologi Sekolah Menengah Pertama terjawab
Jakarta - Efek rumah kaca atau Green House Effect GHE terbentuk dari adanya gas-gas rumah kaca di atmosfer bumi. Efek rumah kaca juga diartikan sebagai proses pemanasan alami, yang terjadi apabila gas-gasnya terperangkap radiasi panas di dari buku IPA SMP/MTs Kelas VII terbitan Kemendikbud yang ditulis oleh Wahono Widodo, dkk, pada atmosfer bumi terdapat beberapa gas-gas rumah kaca alami yang penting, seperti siklus air, uap air H2O, karbon dioksida CO2, Nitrous Oxide N2O , Methana CH4, Ozon O3, CFC, dan HFC. Tanpa adanya gas-gas tersebut, kehidupan di bumi tidak akan mungkin alasan tersebut, maka efek rumah kaca hanya dapat terjadi pada planet-planet yang memiliki lapisan atmosfer saja, seperti Bumi, Mars, Venus, dan satelit alami coba kalian bayangkan apabila gas-gas rumah kaca tidak ada pada atmosfer bumi? Suhu bumi akan menjadi sangat dingin, seperti halnya juga yang terjadi pada planet jika jumlah gas-gas rumah kaca di atmosfer bumi semakin bertambah, maka suhu bumi akan terus ilmuwan telah mempelajari efek rumah kaca sejak tahun 1824. Salah satu ilmuan bernama Joseph Fourier, mengatakan bahwa adanya gas-gas rumah kaca tersebutlah yang membuat iklim bumi layak huni. Tanpa efek rumah kaca, diperkirakan permukaan bumi akan berubah sekitar 60°F atau 15,6° C lebih efek rumah kaca sendiri didasarkan, karena peristiwa yang terjadi sama dengan rumah kaca, di mana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, dan tidak dapat menembus ke luar kaca. Hal itu tentunya akan membuat suhu di dalam seisi rumah kaca tersebut akan lebih tinggi dibandingkan di efek rumah kaca terjadi ketika radiasi sinar matahari mengenai atmosfer bumi. Radiasi panas yang dipantulkan oleh bumi akan terhalang, sehingga panas tersebut terperangkap ke terperangkapnya panas itu, kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat. Gas rumah kaca membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam bumi, namun gas tersebut tidak bisa memantulkannya kembali ke permukaan modul Fisika Paket C Setara SMA/MA Kelas XI oleh Marga Surya Mudhari, Drs, MT, penyebab timbulnya efek rumah kaca adalah adanya panas yang ditimbulkan cahaya matahari dari kumpulan gas-gas di permukaan bumi yang terperangkap dalam atmosfer aktivitas yang menjadi penyebab timbulnya efek rumah kaca di antaranya, sebagai berikut -Hasil pembakaran bahas bakal fosil seperti minyak bumi, batu bara, asap pabrik, dan hasil pembakaran bahan bakar dari kendaraan bermotor. -Tingginya pemakaian pupuk kimia dalam bidang penebangan liar disertai dengan pembakaran hutan Deforestation. -Penggunaan chlorofluorocarbons CFCs pada alat pendingin seperti AC, secara emisi gas metana dari aktivitas lahan sawah pertanian, hewan, dan Efek Rumah KacaBeberapa dampak yang timbul akibat adanya efek rumah kaca adalah-Adanya perubahan temperatur bumi yang semakin tinggi, menyebabkan perubahan iklim di berbagai daerah di panen secara besar-besaran, akibat perubahan iklim yang glasier bongkahan es, sehingga menyebabkan naiknya kadar air risiko kepunahan berbagai spesies makhluk hidup. Penelitian dalam majalah Nature, mengungkapkan peningkatan suhu dari adanya efek rumah kaca, dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. -Menipisnya lapisan ozon pada atmosfer, yang melindungi bumi dari bahaya radiasi sinar ultra violet UV.Hilangnya terumbu karang yang ada di perairan itu dia penjelasan mengenai efek rumah kaca. Semakin tinggi tingkat konsentrasi gas rumah kaca, maka semakin besar pula efek yang ditimbulkan. Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] nwy/nwy
Sistempengaliran gas CO2 pada sistem kolam kultur berjalan dengan baik. Hal ini terbukti dari berhasilnya gas buang dari boiler untuk didinginkan dari suhu sekitar 200 oC menjadi suhu dibawah ambien. Kecuali suhu, gelembung gas yang masuk ke dalam media pada kolam sudah cukup kecil (fine), sehingga kontak antara gas dengan media menjadi baik.
- Efek rumah kaca sebagai masalah lingkungan secara global terjadi karena kenaikan suhu atmosfer akibat gas rumah kaca yang menyerap gelombang panas Matahari yang dipantulkan dari Bumi. Berikut ini penjelasan singkat tentang penyebab efek rumah kaca dan dampaknyaPenyebab efek rumah kaca dan pemanasan global Mengutip Sumber Belajar Kemdikbud RI, efek rumah kaca dan gas rumah kaca adalah penyebab terjadinya pemanasan global. Melansir NASA, efek rumah kaca adalah proses alami yang terjadi saat gas di atmosfer Bumi menyerap panas sinar Matahari dari Bumi. Penyebab efek rumah kaca adalah gas-gas rumah kaca yaitu gas-gas dalam atmosfer yang menyerap gelombang panas. Gas rumah kaca yang terpenting adalah karbon dioksida. Baca juga Pemanasan Global Proses, Penyebab, dan DampaknyaSinar Matahari berupa gelombang elektromagnetik menyimpan energi. Saat sinar Matahari mengenai Bumi, Bumi menjadi panas. Sebagian energi panas ini dipantulkan kembali oleh Bumi ke atmosfer. Tetapi sebagian terperangkap di atmosfer sebagai gelombang panas, berupa sinar infra merah. Gelombang panas tersebut frekuensinya lebih rendah jika dibandingkan dengan ketika dipancarkan Matahari mengenai Bumi. Dalam atmosfer, sinar infra merah ini diserap oleh berbagai molekus gas, sehingga suhu atmosfer naik. Kenaikan suhu atmosfer ini disebut efek rumah kaca. Jadi terjadinya efek rumah kaca disebabkan oleh peningkatan suhu atmosfer. Efek rumah kaca tidak berkaitan dengan bangunan gedung-gedung bertingkat yang dindingnya terbuat dari kaca. Baca juga Sistem Kerja Gas Rumah Kaca dalam Menjaga Kestabilan Temperatur Bumi
Pengaruh Masalah Kesadaran Penduduk terhadap Kebersihan Lingkungan yang Berkaitan dengan Kesehatan Masyarakat" May 2020;
Pemanasan global atau sering disebut Global Warming merupakan sebuah kejadian dimana meningkatnya temeperatur dan juga merupakan adanya ketidakseimbangan antara ekosistem yang ada di bumi sehingga mengakaibatkan adanya proses untuk meningkatnya temperatur rata-rata pada atsmosfer seperti uap air, karbon dioksida CO2, metana CH4, dinitrooksida N2O dan chloroflorocarbon CFC di atmosfer mengakibatkan sebagian dari panas ini dalam bentuk radiasi infra merah tetap terperangkap pada lapisan atmosfer yang menjadikan beberapa dari panas yang berupa rdiasi infra merah tetap saja terperangkap pada lapisan atmosfer. Paper ini disusun dengan menngunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode pendekatan deskriptif dalam penelitian ini digunakan agar dapat lebih dalam untuk menarasikan fenomena dan temuan temuan di lapangan.. Jadi, Terdapat rezim internasional yang dituangkan dalam sebuah perjanjian seperti konvensi maupun protokol yang khususnya terjadi di Eropa. Diantaranya adalah Protokol Helsinki pada tahun 1985, konvensi LRTAP Long-Range Transboundary Air Pollution pada tahun 1979, dan Protokol Sofia pada tahun 1988.. diaman beberapa negara di dunia ikut menandatangai dan menyepakati protocol Kyoto, yang salahsatunya berisi tentang mendesak negara industri yang maju untuk meminimalisir efek dari rumah kaca. Masalah lingkungan yang terjadi mendorong banyak orang ilmuwan mencari solusi tidak hanya dalam aspek teoritis tetapi juga dalam praktik. Partai hijau telah dibuat sebagai solusi ketika pihak konvensional tidak dapat menangani isu yang berkaitan dengan lingkungan. A. Latar Belakang Dewasa ini isu lingkungan terutama tentang pemanasan global mulai menjadi perhatian dunia internasioanl. Isu pemanasan global sebenarnya sudah muncul semenjak abad ke-18, meskipun tidak sebegitu besar seperti yang terjadi sekarang. Awal kemunculan isu ini ditandai dengan adanya Revolusi Industri. Revolusi Industri merupakan sebuah perubahan pada sistem produksi dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin. Revolusi ini terjadi setelah ditemukannya mesin uap oleh Thomas Newcomen, dan dikembangkan lebih lanjut oleh James Watt. Mesin uap dianggap lebih praktis dan efisien dalam kegiatan produksi dibandingkan dengan manusia. Hal inilah yang kemudian mendorong banyak didirikannya pabrik dan alat transportasi pendukung Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free GLOBAL WARMING SEBAGAI PERMASALAHAN LINGKUNGAN GLOBALHafiz Alkautsar, Ilmu pemerintahan, 20160520098AbstractPemanasan global atau sering disebut Global Warming merupakan sebuah kejadian dimana meningkatnyatemeperatur dan juga merupakan adanya ketidakseimbangan antara ekosistem yang ada di bumi sehinggamengakaibatkan adanya proses untuk meningkatnya temperatur rata-rata pada atsmosfer seperti uap air,karbon dioksida CO2, metana CH4, dinitrooksida N2O dan chloroflorocarbon CFC di atmosfermengakibatkan sebagian dari panas ini dalam bentuk radiasi infra merah tetap terperangkap pada lapisanatmosfer yang menjadikan beberapa dari panas yang berupa rdiasi infra merah tetap saja terperangkappada lapisan atmosfer. Paper ini disusun dengan menngunakan metode kualitatif dengan pendekatandeskriptif kualitatif. Metode pendekatan deskriptif dalam penelitian ini digunakan agar dapat lebih dalamuntuk menarasikan fenomena dan temuan temuan di lapangan.. Jadi, Terdapat rezim internasional yangdituangkan dalam sebuah perjanjian seperti konvensi maupun protokol yang khususnya terjadi di adalah Protokol Helsinki pada tahun 1985, konvensi LRTAP Long-Range TransboundaryAir Pollution pada tahun 1979, dan Protokol Sofia pada tahun 1988.. diaman beberapa negara di duniaikut menandatangai dan menyepakati protocol Kyoto, yang salahsatunya berisi tentang mendesak negaraindustri yang maju untuk meminimalisir efek dari rumah kaca. Masalah lingkungan yang terjadimendorong banyak orang ilmuwan mencari solusi tidak hanya dalam aspek teoritis tetapi juga dalampraktik. Partai hijau telah dibuat sebagai solusi ketika pihak konvensional tidak dapat menangani isu yangberkaitan dengan lingkungan. A. Latar BelakangDewasa ini isu lingkungan terutama tentang pemanasan global mulai menjadi perhatiandunia internasioanl. Isu pemanasan global sebenarnya sudah muncul semenjak abad ke-18,meskipun tidak sebegitu besar seperti yang terjadi sekarang. Awal kemunculan isu ini ditandaidengan adanya Revolusi Industri. Revolusi Industri merupakan sebuah perubahan pada sistemproduksi dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin. Revolusi ini terjadi setelah ditemukannyamesin uap oleh Thomas Newcomen, dan dikembangkan lebih lanjut oleh James Watt. Mesin uapdianggap lebih praktis dan efisien dalam kegiatan produksi dibandingkan dengan manusia. Halinilah yang kemudian mendorong banyak didirikannya pabrik dan alat transportasi pendukung sebagai sarana distribusi barang-barang hasil produksi. Revolusi Industri juga menyebabkanpenambangan serta penggunaan batu bara secara besar-besaran, yang kemudian menyebabkanpencemaran udara besar-besaran. Isu ini kurang begitu mendapatkan banyak perhatian hingga pada tahun 1827 seorangilmuwan berkebangsaan Perancis bernama Jean-Baptiste Fourier menggagas teori yangdinamakan “efek gas rumah kaca”. Teori tersebut menyatakan bahwa apa yang terjadi padalapisan atmosfer serupa dengan apa yang terjadi di dalam sebuah rumah kaca. Pada tahun 1896,Svante Arrhenius, memperkirakan kenaikan suhu bumi hingga 5 atau 6 °C sebagai akibatmeningkatnya produksi karbon dioksida. Isu ini baru benar-benar menjadi fokus perhatiansetelah Roger Revelle dan Hans Suess mempublikasikan hasil penelitian ilmiahnya mengenaiperanan manusia yang tinggi dalam produksi gas rumah kaca. Hingga pada akhirnya semenjaktahun 1980an, ketika isu ini mulai dibawa ke ranah politik, seiring dengan tingginya penggunaanbahan bakar fosil dan tingginya keinginan serta kepentingan dalam mengenai lingkungan global atau sering disebut Global Warming merupakan sebuah kejadian dimanameningkatnya temeperatur dan juga merupakan adanya ketidakseimbangan antara ekosistem yang ada dibumi sehingga mengakaibatkan adanya proses untuk meningkatnya temperatur rata-rata pada atsmosferseperti uap air, karbon dioksida CO2, metana CH4, dinitrooksida N2O dan chloroflorocarbon CFCdi atmosfer mengakibatkan sebagian dari panas ini dalam bentuk radiasi infra merah tetap terperangkappada lapisan atmosfer yang menjadikan beberapa dari panas yang berupa rdiasi infra merah tetap sajaterperangkap pada lapisan atmosfer, yang kemudian menyerap dan memantulkan kembali radiasigelombang yang telah dipancarkan di permukaan bumi. Yang berakibat adalah panas tersebutakan tersimpan di permukaan Bumi. Masalah ini terjadi berulang ulang sehingga myebabkanrata-rata suhu tahunan bumi terus meningkat. Gas buangan kendaraan, pabrik, dan gas buangandari aktivitas masyarakat terakumulasi pada atsmosfer lalu menagkap enegrgi panas darimatahari sehingga menimbulkan suhu dibumi meningkat. Jadi, pada intinya global warming yaitu meningkatnya suhu di bumi secara keseluruhanatau global seperti temperature daratan dan lauatan pada bumi yang menyebabkan efek secaralangsung dan tidak langsung kepada masa depan bumi termasuk juga manusia dan makhlukhidup lainnya. Fenomena pemanasan global atau global warmning sudah dirasakan oleh kalanaganmanusia di bumi. Berbagai lapisan atau elemen internasioanl baik pada kelompok socialmasyarakat LSM, individu, Lembaga pemerintahan, Lembaga Lembaga NGO dari regionalsampai internasioanl mengahawatirkan bahwa jika fenomena ini di biarkan saja pasti akanberdampak luas dan akan mengancam kelangsungan hidup di bumi. Merespon darai kehawatirantersebut, para negara negara di dunia secara bersama-sama telah memeberikan perhatian lebihterhadap pemanasan global. B. Metode PenelitianPaper ini disusun dengan menngunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptifkualitatif. Metode pendekatan deskriptif dalam penelitian ini digunakan agar dapat lebih dalamuntuk menarasikan fenomena dan temuan temuan di lapangan. “Metode penelitian dengan teknikdeskriptif adalah penelitian yang ditujukan pada problem solving yang ada pada masa sekarangatau memusatkan diri pada pemecahan persoalan-persoalan , data-data yang didapatkan nantinyadikumpulkan, lalu disusun, an dijelaskan, dan kemudian dapat dianalisis Imam Gunawan,2013”. Metode penelitian pendekatan kualitatif adalah salah satu metode penelitian yangdidasarkan pada filsafat postpositivisme, yang dilakukan agar di dalam meneliti pada keadaanobjek alamiah, sebagai kebalikanya adalah eksperimentasi atau percobaan di mana penelitimerupakan alat kunci, teknik untuk mendapatkan data dilakukan secara triangulasi ataucampuran, analisis dari data yang didapatkan bersifat induktif atau dengan kualitatif, dan hasildari penelitian pendekatan kualitatif lebih menandaskan arti pada generalisasi. “Penelitiandengan pendekatan kualitatif mempunyai pertanda diantaranya sebagai berikut 1 datadari penelitian didapatkan diperoleh secara langsung dari penelitian lapangan, dan bukan berasaldari laboratorium atau penelitian yang dibawah pemantauan; 2 pengeksplorasian dari datadilakukan dengan cara alamiah, menggunakan teknik kunjungan pada kondisi-kondisi alamiahsubyek; dan 3 untukmendapatkan hasil baru di dalam bentik kategori responya, peneliti harusmampu mengembangkan kondisi dialogis sebagai keadaan situasi alamiah Chairi Anis, 2009”.Untuk pengumpulan data yang relevan, maka peneliti menggunakan sumber data sekunderyakni data tersebut didapatkan dari jurnal-jurnal ilmiah, artikel ilmiah, berita, dan situs resmiterkait yang relevan. Data sekunder yaitu seluruh informasi yang didapat melalui cara tidaklangsung yaitu dengan membaca dokumen – dokumen yang mencatat terkait keadaan pada konsep penelitian ataupun yang terkait dengannya pada unit analisa yang diajadikan objekpenelitian. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka, pelengkap data primer serta literatureyang berkaitan dengan penelitian ini, seperti melalui internet, media massa, Undang-Undangserta dokumen terkait. Teknik pengumpulan datanya peneliti menggunanakan metode libraryriset untuk mendukung masalah yang PemabahasanMenjadi isu lingkungan yang telah dibahas sejak puluhan tahun lebih, kedua masalahlingkungan ini memiliki sebauh garis yang bersinggungan sehingga keduanya saling terkait satusama lain. Pun begitu keduanya memiliki perbedaan dalam beberapa konteks warming dan climate change adalah dua fenomena yang berbeda yangmenyebabkan perubahan drastis di bumi. Global warming yang menyebabkan climate changedalam beberapa kasus, seperti peningkatan suhu menghasilkan lebih banyak curah hujan danmemodifikasi suhu terendah dan tertinggi di wilayah tertentu. Campur tangan manusia adalahfaktor umum, yang baik mempercepat, seperti polusi udara berkontribusi untuk pemanasanglobal dan perubahan iklim. Kedua adalah dua fenomena yang berbeda, namun saling terkait,dengan salah satu mempengaruhi yang lain. a. Dampak Pemanasan GlobalPemanasan global memberikan dampak yang luas dan sangat mempengaruhi kehidupanbagi manusia, hewan dan tumbuhan di bumi. Berikut beberapa dampak dari pemanasan global,antara lain1. Mencairnya lapisan gletser yang ada di gunungGletser merupakan lapisan es yang terdapat pada ketinggian gunung. Lapisan es initerbentuk dari proses penumpukan salju dalam jangka waktu yang lama, dari puluhanhingga ratusan tahun. Lapisan es ini akan mengalami pencairan di musim panas, yangmana airnya mengaliri sungai ataupun mengisi saat ini lapisan gletser telah menyusut dalam jumlah yang drastis sebagai akibatdari pemanasan global. Lapisan es Quelcayya di Peru misalnya, telah mengalami penyusutan sejauh lebih dari 600 kaki atau 182 meter tiap tahunnya. Atau seperti yangterjadi di Kilimanjaro, dimana lapisan gletser telah mengalami penyusutan hingga 80persen semenjak tahun 1912. Besarnya jumlah lapisan gletser yang mencair dapatmenyebabkan bencana banjir karena ketidakmampuan sungai atau danau untukmenampung volume air yang semakin bertambah. Di samping itu, gletser menyimpansekitar 69 persen dari sumber air tawar dunia. Di samping bencana banjir, dunia beradadalam ancaman krisis air tawar mengingat tingginya jumlah penduduk dunia sekitar 75persen di antaranya yang menggantungkan sumber kebutuhan air tawarnya dari Mencairnya lapisan es serta meningkatnya tinggi permukaan air lautMeningkatnya suhu permukaan bumi dan lautan menyebabkan mencairnya lapisan esyang terdapat di Antartika dan Greenland. Hal ini dapat menambah volume air laut danmenyebabkan peningkatan tinggi permukaan air laut, yang dapat membanjiri hinggamenenggelamkan daerah pantai ataupun daerah-daerah berketinggian rendah. Tentu sajafenomena ini merupakan ancaman mengingat banyaknya negara kepulauan ataupunsebagian besar penduduk dunia tinggal di daerah satu negara yang merasakan dampak langsung dari kenaikan permukaan air lautadalah Maladewa. Negara yang berada di Samudera Hindia ini hanya memilikiketinggian rata-rata 1,5 meter di atas permukaan air laut, dengan puncak ketinggiannyapada 2,3 meter di atas permukaan air laut. Dengan meningkatnya tinggi permukaan airlaut, maka diramalkan pada abad selanjutnya akan terjadi kenaikan air laut hingga 59sentimeter, dimana akan banyak pulau dari Maladewa yang tenggelam. Tidak hanyaMaladewa, negara di kepulauan Pasifik seperti Tuvalu juga menghadapi permasalahanyang Pencemaran sumber air tawarPencemaran air tawar sebagai dampak dari pemanasan global disebabkan karena duahal, banjir dan adanya intrusi air laut. Pada saat terjadi banjir, banyak material yanghanyut terbawa air – termasuk berbagai jenis limbah – maka limbah inilah yang dapat mencemari sumber persediaan air tawar. Sedangkan intrusi air laut disebabkan olehmeningginya tinggi permukaan air laut, dan menyebabkan pencampuran air tawar dipermukaan dan lapisan akuifer dengan air Mempengaruhi ekosistem, baik darat maupun global memberikan pengaruh terhadap ekosistem darat maupun dapat diamati pada Great Barrier Reef, Australia dimana peningkatan suhu airlaut telah menyebabkan kerusakan parah pada terumbu karang – dikenal sebagaipemutihan terumbu karang atau coral bleaching – hingga 95 persen. Kerusakan ini dapatmengancam berbagai jenis spesies yang menjadikan Great Barrier Reef sebagaihabitatnya. Mencairnya lapisan es di kutub juga merupakan ancaman bagi beruang kutubdan penguin. Tidak hanya di laut, pemanasan global juga mempengaruhi ekosistem didarat. Tingginya suhu permukaan bumi dapat mempengaruhi hutan hujan tropis danberbagai spesies yang ada di dalamnya, termasuk di antaranya menciptakan kebakaranhutan. Contoh spesies yang terancam akibat pemanasan global di antaranya beruangAndes, burung hutan Tanzania, dan harimau Perspektif GlobalTerdapat rezim internasional yang dituangkan dalam sebuah perjanjian seperti konvensi maupunprotokol yang khususnya terjadi di Eropa. Diantaranya adalah Protokol Helsinki pada tahun1985, konvensi LRTAP Long-Range Transboundary Air Pollution pada tahun 1979, danProtokol Sofia pada tahun 1988. Namun ketiganya lebih menekankan pada isu area mengenaipolusi udara. Bagi para ilmuwan maupun masyarakat umum meneyebutkan bahwa determinanutama dari pemanasan global yang paling dapat dilihat adalah polusi udara semenjak adanyarevolusi industri hingga sekarang. Beberapa negara besar di dunia telah sejutu dan sepakat atau menandatangani serta meratifikasiProtokol Kyoto, yang salahsatunya berisi mendesak negara dengan perindustrian yang majuuntuk meminimalisir buangan dari gas rumah kaca. Sebagaian negara juga sudah meratifikasiUNFCCC melewati “Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations Framework Convention on Climate Change Konvensi Kerangka Kerja Perseikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Ikim,” saling berkaitannya Antara perubahan iklim denganpemanasan global sehingga banyak rezim yang ada memberikan tempat yang sama untuk keduaisu tersebut, climate change dan global artikel lain yang ditulis oleh James K. Sebestian, “Designing Negotiation Toward a NewRegime The Cases of Global Warming” menjelaskan bahwa belum adanya rezim yangmembahas isu pemanasan global secara khusus namun ada pendekatan isu tersebut melalui duapendekatan berdasarkan pengalaman negosiasi sebelumnya yakni negosiasi Hukum Laut danCFC pada lapisan Ozon. Perlu adanya upaya pembangunan berkelanjutan sustainabledevelopment. Pembangunan berkelanjutan ini bisa dipahami sebagi sebuah gerakan atau upayamanusia yang tidak hanya berorientasi dalam aspek ekonomi saja melainkan banyak aspekkehidupan di dalamnya. Dengan aspek ekonomi tersebut akan memberikan dampak positif bagiupaya meminimalisasi adanya isu pemanasan global dengan menghubungkan aspek lingkunganmaupun sosial ke hanya terkait dalam perjanjian saja, dalam dunia global timbulah pratai poltik yang bernamagreen parties atau partai hijau. Pada artikel “The Critical Comparison of the Green Parties’Phenomena between Indonesia and Thailand” yang ditulis oleh Eko Priyo Purnomo, Masalahlingkungan yang terjadi mendorong banyak orang ilmuwan mencari solusi tidak hanya dalamaspek teoritis tetapi juga dalam praktik. Partai hijau telah dibuat sebagai solusi ketika pihakkonvensional tidak dapat menangani isu yang berkaitan dengan lingkungan. Ini adalah upayayang dapat bermanfaat bagi mengurangi dan menjaga masalah lingkungan. Dalam Awalnya,fenomena ini berhasil dibangun di Eropa 1980 tempat pesta Grunen di Jerman berlangsungtermasuk dalam pemilihan dan bahkan partai pertama di Australia di awal tahun 1970-an. Meskiada beberapa kritik itu menentang gagasan ini, seperti Marcovits dan Gorski, ini ide-ide telahdireproduksi di seluruh dunia seperti Indonesia dan bisa di Perspektif IndonesiaIndonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kepdeulian yang cukup tinggiterkait dengan lingkungan hidup, dan untuk menciptakan pembangunan berkelnjutan atau suistainable development. Indonesia telah melakukan perhatian terkait lingkungan hidup sejaktahun 1960-an dimana sejarah pertamanya yaitu memluali dipancangkannya seminar tentangPengelolaan Lingkungan Hidup Dan Pembangunan Nasioanal yang dilaksanakan di UnversitasPadjajaran pada tanggal 15-18 Mei 1972. Sebagai bentuk respon Indonesia dalam mengurangi dampak global warming, Indonesiamelakukan ratifikasi beberapa perjanjian perjanjian yang berhubungan dengan Global Kyoto Protocol pada tahun 2004 dan Perjanjian Paris CoP pada tahun 2016, dimanaintinya Indonesia berkomitmen mengurangi emisi gas karbon dan mengurangi ancamanperubahan iklim dengan menjaga kenaikan suhu global untuk tidak melampau 2 derajat lanjut pada Perjanjian Paris bahkan membatasi peningkatan suhu sampai 1,5 derajatcelcius. Selain itu Indonesia juga konsen terhadap dampak global warming di Indonesia. Hal itudapat dilihat dengan di realisasikannya Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungandan Pengelolaan Lingkungan Hidup dimana dalam Undang-Undang ini, Global Warmingmenjadi salah satu aspek yang di tekankan. Hal ini dapat di lihat dari konsideran “Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup huruf e” yang berbunyi “BahwaPemanasan Global yang semakin meningkat mengakibatkan perubahan iklim sehinggamemperparah penurunan kualias lingkungan hidup karena itu perlu dilakukan perlindungan danpengelolaan lingkungan hidup".Selain itu masih banyak lagi upaya upaya yang dilakukan oleh Indonesia dalam rangkamengurangi dampak dari global warming. seperti, melakukan pencegahan Disforestasi yangmarak terjadi di Indonesia. Hilangnya hutan di daerah tropis dipercaya menyumbang antara 18%sampai 20% dari seluruh emisi gas karbondioksida. Sehingga muncul desakan untukmenurunkan tingkat disforestasi sebagai langkah mengurangi dampak Global Warming. d. SolusiAda beberapa solusi untuk mengurangi potensi pemasan global yang semakin parah,dibawah ini merupakan beberapa solusi yang kami tawarkan untuk mereduksi dampak buruk dariPemanasan Global atau Global Warming a. Reboisasi penanaman kembali hutan yang gundulBanyak tindakan dari manusia yang dugunakan untuk mencapai keuntungan sesaat yaitumerusak hutan. Hutan yang memiliki fungsi fital sebagai penyeimbang alam terus dirusakoleh orang orang yang tidak bertanggung jawab. Solusi dari masalah ini adalah yaitumembuat dan mengaskan regulasi tau aturan yang ada tentang perhutanan dan melakukanreboisasi terhadap hutan – hutan yang gundul. Selain aksi dari penebangan hutan secara liarhutan gundul juga bisa disebabkan karena kebakaran dan tanah longsor. Selain bisamencegah terjadinya Global Warming hutan juga bisa mencegah terjadinya banjir, tanahlongsor dan akan menjadikan suhu menjadi sejuk dan Menggunakan angkutan umumDengan menggunakan kendaraan pribadi maka akan menyebabkan borosnyapenggunakan bahan bakar. Dapat kita sadarai bahwasannya setiap kendaraan yangmenggunkana BBM pasti akan mengeluarkan gas buangan berupa CO2 dan CO, gas tersebutjika berada dalam jumlah yang besar maka dapat menimbulkan efek gas rumah kaca yangsignifikan hingga akhirnya terjadi global wrming atau pemansaan global yang semakin Tidak menebang pohon sembaranganPohon adalah sebagai penghasil O2 atau oksigen terbesar di dunia. Dalam seharari harikita bernafas menggunkan oksigen setiap hari kita bernafas membutuhkan Oksigen, danpohon-pohonlah yang setiap harinya menyediakan oksigen untuk kita. Semakin sedikit pohonakan menyebabkan gas CO2 karbon dioksida bisa dengan leluasa berkeliaran dan akhirnyamembuat bumi semakin panas..d. Hemat EnergyMenghemat energy adalah hal yang perlu dilakukan dan hal yang mudah dilakukan,contohnya dalah memtikan lampu di siang hari, dan menggunakan lampu hemat pada saat ini muali banayk inovasi unruk lampu hemat energi seperti halnya lmapuLED. Mengapa harus menghemat energi?, ini dilakukan kerean jika kita boros dalam menggunkan energi maka semakin banyak batu bara yang digunakan untuk menumbuhkanenegrgi seperti listik. Namun jika kita bisa berhemat maka pembakaran batubara bisa dihemat pula. Pembakaran batubara ternyata juga menyumbangkan gas penyebab Globalwarming yang sangat Membangun desain rumah dengan fentilasi yang cukup Pada saat akan menmbangun rumah, alangkah baiknya untuk merancang pembuatanfentilasi yang cukup dan tepat, jadi tidak perlu mneggukan AC setiap saat hal ini dikarenakanCFC yang dihasilkan oleh AC dapat memicu pemanasan global. f. Tanmalah Pohon di Pekarangan rumah Global warming yang saat ini terjadi bukan terjadi begitu saja. Manusia telahmenyebabkan jumlah karbondioksida meningkat, padahal dari hari-kehari jumlah pepohonanyang mampu menyerap karbon dioksida semakin berkurang. Ibaratnya kita menambahjumlah karbondioksida namun kita mengurangi bahan yang bisa menghilangkankarbondioksida. Manfaatkanlah pekarangan tersebut untuk menanam berbagai macamtanaman. Tidak harus menanam pohon jati atau mahoni, bisa menanam tanaman hias atautanaman lain yang memiliki daun hijau serta memiliki potensi untuk bisa menghasilkanoksigen. Bayangkan jika semua masyarakat melakukan hal yang serupa maka kebutuhanakan oksigen dapat terpenuhi dalam lingkungan KesimpulanGlobal warming dan climate change adalah dua fenomena yang berbeda yang menyebabkanperubahan drastis di bumi. Global warming yang menyebabkan climate change dalam beberapakasus, seperti peningkatan suhu menghasilkan lebih banyak curah hujan dan memodifikasi suhuterendah dan tertinggi di wilayah tertentu. Campur tangan manusia adalah faktor umum, yangbaik mempercepat, seperti polusi udara berkontribusi untuk pemanasan global dan perubahaniklim. Kedua adalah dua fenomena yang berbeda, namun saling terkait, dengan salah satumempengaruhi yang lain. Terdapat rezim internasional yang dituangkan dalam sebuah perjanjianseperti konvensi maupun protokol yang khususnya terjadi di Eropa. Diantaranya adalah Protokol Helsinki pada tahun 1985, konvensi LRTAP Long-Range Transboundary Air Pollution padatahun 1979, dan Protokol Sofia pada tahun 1988.. Sebagian besar negara-negara di dunia telahmelakukan ratifikasi beberapa perjanjian perjanjian yang berhubungan dengan Global Kyoto Protocol pada tahun 2004, Masalah lingkungan yang terjadi mendorong banyakorang ilmuwan mencari solusi tidak hanya dalam aspek teoritis tetapi juga dalam praktik. Partaihijau telah dibuat sebagai solusi ketika pihak konvensional tidak dapat menangani isu yangberkaitan dengan SaranMelakukan solusi solusi yang tertera untuk mengurunagi dan menghambat daripemenasan global itu sendiri. DAFTAR PUSTAKAA brief history of cimate change. 2013, September 20. Retrieved November 9, 2016, Great Barrier Reef hit by 'worst' bleaching. 2016, November 10. Diambil kembalidari I. 2016, November 9. Maladewa, Negara Pemilik Laut Indah Ini Segera kembali dari Ali Hanapiah Muhi, M. 2011. Pengertian dan Fenomena Pemanasan Global Global Warming.Eko Priyo Purnomo, dkk 2012. The Critical Comparison of the Green Parties’ Phenomenabetween Indonesia and ThailandGlaciers and icecaps Storehouses of freshwater. 2016, November 9. Diambil kembali dariUnited States Geological Survey D. 2016, November 8. Signs From Earth The Big Thaw. Diambil kembali dari NationalGeographic Carsten & Sprinz, Detlef. 2000. Measuring the Effectiveness of InternationalEnvironmental Regimes, dalam Journal of Conflict Resolution, vol 44, no. 5, pg Melinda, Rizka. Rezim Lingkungan Internasioanl. 2013. S. J. 2009. Global Warming The Complete Briefing. New York CambridgeUniversity Press. diakses pada tanggal 10 Nov 2016 pukul WIBIndustrial Revolution. 2016, November 10. Diambil kembali dari M. 2004. Global Warming A Very Short Introduction. New York Oxford UniversityPress E., & Caron, Z. 2009. Global Warming for Dummies. Mississauga John Wiley & SonsCanada, Stone, M. C. 2010. Apakah Perubahan Iklim Itu dan Bagaimana Kita Mengetahui BahwaPerubahan Iklim Sedang Berlangsung? Perubahan Iklim dan Peran Hutan ManualKomunitas .Reif, Rafael. 2007 “Climate Classroom; What’s up with global warming?”.Sebenius, James K. 1991. “Designing Negotiation Toward a New Regime The Case of GlobalWarming”, dalam International Security, Vol 15, No 4 Spring 1991, p 110-148Surya, Bagus. 2013. Rezim Internasional terkait Isu Pemanasan Global. 2016. Perbedaan perubahan iklim dan pemanasan global. Retrieved November 9, 2016,from R. 2015. Pemanasan Global Dampak dan Upaya Meminimalisasinya. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Ketikaberlangsung "Pertemuan Kepala Pemerintahan tentang Pembangunan Berkelanjutan" di Johannesburg, Afrika Selatan, Juni 2002, Aburizal Bakrie yang pada waktu itu masih menjabat sebagai Ketua Umum Kadin mengusulkan agar di masa krisis ekonomi sekarang ini diutamakan pembangunan ekonomi lebih dulu tanpa penanganan masalah lingkungan hidup, dengan alasan bahwa menangani permasalah lingkungan
BerandaBerikut ini merupakan masalah-masalah lingkungan y...PertanyaanBerikut ini merupakan masalah-masalah lingkungan yang berkaitan dengan atmosfer, kecuali ... .Berikut ini merupakan masalah-masalah lingkungan yang berkaitan dengan atmosfer, kecuali... .pencemaran oleh asap kendaraan bermotorpencemaran oleh detergenmakin tingginya kadar karbon dioksidahujan asamSDMahasiswa/Alumni Universitas Negeri SurabayaJawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah B. PembahasanPencemaran oleh detergen merupakan masalah lingkungan yang tidak berkaitan dengan atmosfer. Detergen merupakan salah satu penyebab pencemaran air. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah oleh detergen merupakan masalah lingkungan yang tidak berkaitan dengan atmosfer. Detergen merupakan salah satu penyebab pencemaran air. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!1rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia
Studikepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu seorang peneliti dapat memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya dengan penelitiannya.
Jakarta - Fenomena mencairnya es di kutub adalah salah satu penyebab pemanasan global. Hal ini dapat terjadi oleh beberapa hal. Apa saja?Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Fenomena ini dipicu oleh kegiatan manusia, terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan kegiatan alih guna ini menghasilkan gas-gas yang semakin lama semakin banyak jumlahnya di atmosfer, terutama gas karbon dioksida CO2 melalui proses yang disebut efek rumah ini menyebabkan suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat ± ± °F selama seratus tahun Panel on Climate Change atau IPCC memberikan kesimpulan bahwa, "Sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca".Efek rumah kaca atau greenhouse effect adalah suatu istilah yang sangat erat kaitannya dengan pemanasan global. Disebut sebagai efek rumah kaca karena terjadi peningkatan suhu bumi akibat suhu panas yang terjebak di dalam atmosfer ini mirip seperti rumah kaca yang berfungsi menjaga kehangatan suhu tanaman di dalamnya. Peningkatan suhu di dalam rumah kaca terjadi karena adanya pantulan sinar matahari oleh benda-benda yang ada di dalam, sehingga terhalang oleh dinding kaca. Maka akibatnya adalah udara panas tidak dapat keluar greenhouse effect.Peningkatan suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan besar yang sangat berdampak bagi penduduk seperti permukaan air laut naik akibat mencairnya glasier dan es di kutub, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, kegagalan panen, hilangnya terumbu karang, kepunahan berbagai spesies, penipisan lapisan ozon pada atmosfer bumi, serta perubahan jumlah dan pola apa saja penyebab pemanasan global? Berikut penjelasannya1. Gas karbon monoksida meningkat dari asap kendaraan bermotorPenyebab pemanasan global yang cukup besar adalah kepadatan penduduk dunia yang populasinya kian bertambah. Dengan pertambahan penduduk, jumlah kendaraan bermotor juga akan selalu kendaraan bermotor mengeluarkan asap yang mengandung gas karbon monoksida. Gas ini sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Selain itu, berbahaya bagi lingkungan karena dapat menjadi penghalang pemantulan panas bumi yang menyebabkan efek rumah Gas dari industriGas buang dari industri juga merupakan salah satu penyebab efek rumah kaca. Gas ini berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup karena dapat menyebabkan pencemaran udara yang disebabkan oleh asap pabrik yang berlebihan. Pasalnya, asap pabrik mengeluarkan gas yang mengandung karbon dioksida, karbon monoksida, gas metana, dan lain halaman selanjutnya Simak Video "Nigeria-Indonesia Diprediksi Terdampak Panas Ekstrem" [GambasVideo 20detik]
D6koOC. 7lsuzq30fv.pages.dev/9707lsuzq30fv.pages.dev/9027lsuzq30fv.pages.dev/7617lsuzq30fv.pages.dev/4397lsuzq30fv.pages.dev/3187lsuzq30fv.pages.dev/5387lsuzq30fv.pages.dev/7877lsuzq30fv.pages.dev/2227lsuzq30fv.pages.dev/5467lsuzq30fv.pages.dev/6327lsuzq30fv.pages.dev/9067lsuzq30fv.pages.dev/2407lsuzq30fv.pages.dev/2917lsuzq30fv.pages.dev/8087lsuzq30fv.pages.dev/447
masalah lingkungan yang berkaitan dengan atmosfer tercantum dibawah ini kecuali