1 Karena malaikat hanya diberi akal oleh Allah tanpa hawa nafsu, sedangkan manusia diberi nafsu oleh Allah sehingga manusia mempunyai keinginan sendiri dan melalaikan perintah perintah Allah dan juga menentang. 2. Wujud MalaikatMalaikat adalah makhluk gaib yang tidak mungkin bisa di. lihat, di dengar ataupun di rasakan kehadirannya oleh Pengertian Iman Kepada Malaikat Allah – Dalam cerita rakyat umum, malaikat dianggap sebagai kekuatan alam, gambar hologram atau sebuah ilusi yang baik. Orang Barat terkadang menggambarkan malaikat sebagai bayi kerubin yang gemuk, atau pria yang tampan dan rupawan, atau wanita muda nan cantik dengan lingkaran cahaya yang mengelilingi kepala mereka. Namun, dalam agama Islam, malaikat adalah makhluk ciptaan Tuhan yang nyata. Malaikat sendiri tidak bisa terlihat dengan kasat mata manusia. Malaikat bukanlah objek yang harus disembah atau didoakan. Malaikat tunduk kepada Tuhan dan menjalankan perintahnya. Dalam pandangan agama Islam, tidak ada malaikat yang jatuh. Mereka tidak terbagi menjadi malaikat baik atau malaikat jahat. manusia tidak menjadi malaikat setelah menemui ajalnya. Setan bukanlah malaikat, tapi setan adalah golongan jin. Di dalam agama Islam, malaikat harus diimani keberadaannya, harus dipercaya. Mengimani keberadaan malaikat ada di rukun iman yang kedua. Di bawah ini akan dijelaskan iman kepada malaikat beserta nama-nama malaikat yang dipercayai dalam agama islam. Pengertian Iman Kepada Malaikat Allah Iman artinya percaya, Beriman kepada Malaikat Allah artinya percaya bahwa malaikat benar” mahluk Allah yang diciptakan dari Nur, dan tidak memiliki sahwat, sehingga selalu taat pada perintah Allah. Malaikat berasal dari bahasa Arab malak’ yang memiliki arti pembawa pesan, bentuk jamaknya adalah malaikah’. Malaikat diyakini sebagai makhluk surgawi, diciptakan dari cahaya oleh Allah SWT. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh muslim. Hadits tersebut berbunyi, عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم خُلِقَتِ المَلٰئِكَةُ مِنْ نُوْرِ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجِ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ اٰدَمَ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ Hour. Muslim5314 “an aa`isyat qaalat qala rasulullahi shallalahu alaihi wa sallam khuliqatil malaaikati min nuri wa khuliqal jaannu min maari min naar wa khuliqa aadama mimmaa wushifalakum Artinya “Malaikat diciptakan dari cahaya dan Jin diciptakan dari campuran api, dan adam diciptakan dari tanah.” Malaikat memiliki peran seperti memuji Allah SWT dan menjalankan hukum alam. Islam bahkan tidak memiliki representasi grafik atau simbolik dari malaikat. Namun demikian, malaikat sering digambarkan sebagai makhluk indah yang bersayap. Malaikat membentuk hierarki dan tatanan kosmik yang berbeda. Malaikat tidak makan atau minum, tidak memiliki amarah, dan tidak pernah lelah. {فَلَمَّا رَأَى أَيْدِيَهُمْ لَا تَصِلُ إِلَيْهِ نَكِرَهُمْ وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً قَالُوا لَا تَخَفْ إِنَّا أُرْسِلْنَا إِلَى قَوْمِ لُوطٍ وَامْرَأَتُهُ قَائِمَةٌ فَضَحِكَتْ} Surat Hud 70-71 Artinya Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut terhadap mereka. Malaikat itu berkata, “Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah malaikat-malaikat yang diutus kepada kaum Lut.” Dan istrinya berdiri di balik tirai, lalu dia tersenyum. Anda Mungkin Juga Menyukai Malaikat yang pernah dilihat dengan mata telanjang oleh manusia adalah malaikat Jibril. Malaikat Jibril pernah menjumpai Nabi Muhammad SAW. Itu diceritakan dalam Kitab Shahih Ibn Hiban, dari sahabat Abdullah Ibnu Mas’ud, Rasulullah bersabda عن ابن مسعود -رضي الله عنه- أنه قال في هذه الآية {ولقد رآه نَزْلَةً أُخرى} [النجم 13]، قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم- رأيتُ جبريلَ عند سِدْرةِ المُنْتَهى، عليه ستُّمائة جَناح، يَنْتَثِرُ من رِيشِه التَّهاوِيلُ الدُّرُّ والياقُوتُ Dari Ibnu Mas’ud RA bahwa dia berkata tentang ayat ini, “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu dalam rupanya yang asli pada waktu yang lain.” QS. An-Najm 13 Rasulullah SAW bersabda, “Aku melihat Jibril di Sidratul Muntaha, ia memiliki enam ratus sayap yang berhamburan di bulunya intan dan permata dengan warna yang berbeda-beda.” Malaikat juga tidak pernah berhenti atau merasa bosan untuk menyembah Allah SWT, hal ini diutarakan di dalam Al-Quran surat ke 21 ayat 20 yang berbunyi, وَاِنَّا لَنَحْنُ الْمُسَبِّحُوْنَ Artinya Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih kepada Allah.QS As Shafat 166 Meskipun tidak ada riwayat yang mengatakan bahwa kapan malaikat diciptakan, namun banyak yang menganggap bahwa malaikat merupakan ciptaan Tuhan yang pertama, dan tinggal di alam surgawi. Berlangganan Gramedia Digital Baca SEMUA koleksi buku, novel terbaru, majalah dan koran yang ada di Gramedia Digital SEPUASNYA. Konten dapat diakses melalui 2 perangkat yang berbeda. Rp. / Bulan Banyak ulama-ulama memperdebatkan apakah manusia atau malaikat yang memiliki derajat lebih tinggi. Namun di dalam Al-Quran, sujud malaikat kepada Adam sering dianggap sebagai bukti supremasi manusia di atas malaikat. Namun ada juga yang menganggap bahwa malaikat lebih unggul dari manusia karena mereka tidak memiliki amarah dan nafsu. Iman kepada Allah juga sering dikatakan sebagai kunci kesuksesan seorang hamba kelak di akhirat. Namun, dalam menjalankan iman tersebut tidak sesederhana yang kita bayangkan. Terdapat rukun, cabang, serta segala yang kita alami serta saksikan yang bersinggungan dengan keimanan kita. Pelajari itu semua pada buku Ensiklopedia Iman dibawah ini. Dalil homo Kepada Malaikat Allah Iman kepada malaikat merupakan kewajiban yang Allah perintahkan. Hal ini tertera dalam Al-Quran surat An-nisa ayat 136 yang berbunyi, يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا Artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya Muhammad dan kepada Kitab Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa yang ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.” Di dalam ayat tersebut Allah tidak hanya memerintahkan manusia untuk beriman kepada malaikat saja, namun Allah memerintahkan kita untuk beriman kepada kitab-kitabNya, rasul-rasulNya dan hari akhir atau hari kiamat. Pelajari buku SD/MI Iman Kepada Malaikat Allah SWT untuk lebih memiliki pengetahuan, pemahaman, serta mengamalkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Nama-Nama malaikat dan tugasnya Ada berapa malaikat yang diciptakan oleh Allah SWT? Sebetulnya jawaban itu hanya Allah yang mengetahuinya. Malaikat tidak memiliki condition yang sama karena mereka diberikan tugas yang berbeda-beda. Beberapa malaikat ada yang ditugaskan untuk menjalankan hukum Tuhan di dunia. Misalnya, malaikat Mikail bertanggung jawab atas hujan dan mengarahkannya kemanapun Tuhan inginkan. Malaikat Mikail memiliki pembantu yang membantunya dalam menjalankan perintah Allah SWT, mereka mengarahkan angin dan awan sesuai kehendak Tuhan. Ada juga yang bertugas untuk meniup sangkakala ketika hari kiamat dan ada juga yang bertugas mencabut nyawa dari tubuh manusia. Ada juga sekelompok malaikat yang memanjatkan doa untuk mereka makhluk Tuhan yang memberikan amal kebaikan kepada yang lain. Malaikat mencintai orang-orang yang percaya dan memohon kepada Tuhan-Nya untuk diampuni dosa-dosanya. Di antara mereka ada juga malaikat yang melindungi orang beriman sepanjang hidupnya, baik ketika ia di dalam rumah, di luar rumah maupun saat tertidur. Pelajari lebih dalam mengenai keberadaan malaikat, mulai dari mengimani keberadaannya, kemampuannya, jenis malaikat serta fungsinya pada buku Malaikat Dalam Al Quran Seri Makhluk Ghaib. x Malaikat yang wajib kita imani Adapun 10 Malaikat yang wajib kita imani yaitu, Malaikat Jibril Tugasnya menyampaikan wahyu Malaikat Mikail Tugasnya membagi Rizki Malaikat Izroil Tugasnya mencabut nyawa Malaikat isrofil Tugasnya meniup sangkakala Malaikat Rokib Tugasnya mencatat perbuatan manusia Malaikat Atid Tugasnya mencatat perbuatan manusia Malaikat Munkar Tugasnya menanya dialam kubur Malaikat nakir Tugasnya menanya dialam kubur Malaikat Malik Tugasnya menjaga neraka Malaikat Ridwan Tugasnya menjaga surga Tugas Malaikat Jibril Jibril Jibril adalah malaikat yang bertugas untuk menyampaikan wahyu dari Allah SWT. Jibril adalah malaikat yang bertanggung jawab untuk engungkapkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW ayat demi ayat. Malaikat Jibril adalah malaikat yang berkomunikasi dengan semua nabi dan juga turun dengan berkah Allah SWT pada malam Laylatul Qadr atau malam seribu bulan. Malaikat Jibril juga diakui sebagai pejuang yang luar biasa di dalam agama Islam. Malaikat Jibril diyakini sebagai pemimpin pasukan malaikat ke dalam Perang Badar. Malaikat Jibril mengikuti peperangan diterangkan dalam sebuah hadits yang diriwaytkan oleh Ibnu Hisyam bahwa Rasulullah berseru kepadanya “Bergembiralah wahai Abu Bakar karena pertolongan Allah telah datang. Malaikat Jibril telah meraih tali kekang kudanya, kemudian menghelanya ke arah kepulan debu medan peperangan.” Allah berfirman وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّٰهُ بِبَدْرٍ وَّاَنْتُمْ اَذِلَّةٌۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ Artinya Sungguh Allah telah menolong kalian dalam peperangan Badar. Ali Imran 123 اِذْ تَقُوْلُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ اَلَنْ يَّكْفِيَكُمْ اَنْ يُّمِدَّكُمْ رَبُّكُمْ بِثَلٰثَةِ اٰلَافٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُنْزَلِيْنَۗ Artinya Ingatlah ketika kamu mengatakan kepada orang-orang mukmin, “Apakah tidak cukup bagi kalian Allah membantu kalian dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan dari langit?” At Taubah27 Selain itu hal ini juga disebutkan di dalam Al-Quran surat Al-Anfal ayat 9 yang berbunyi, اِذْ تَسْتَغِيْثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ اَنِّيْ مُمِدُّكُمْ بِاَلْفٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُرْدِفِيْنَ Artinya “Ingatlah, ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, SesungguhnyaAku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut,” Tugas Malaikat Mikail Mikail Malaikat Mikail adalah malaikat yang bertanggung jawab untuk mengarahkan hujan, makanan tanaman dan rezeki dengan kehendak Allah SWT. Beberapa ulama juga sepakat bahwa malaikat Mikail juga memiliki tanggung jawab atas malaikat yang membawa hukum alam. Malaikat Mikail termasuk dari empat malaikat utama Allah. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits, Dari Alqamah bin Martsad, dari Abdurrahman bin Sabith, beliau mengatakan, يُدَبِّرُ الأُمُورَ أَرْبَعَةٌ جِبْرِيلُ ، وَمِيكَائِيلُ ، وَإِسْرَافِيلُ ، وَمَلَكُ الْمَوْتِ صَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّنَا وَعَلَيْهِمْ وَسَلَّمَ ، فَجِبْرِيلُ عَلَى الرِّيحِ وَالْجُنُودِ ، وَمِيكَائِيلُ عَلَى الْقَطْرِ وَالنَّبَاتِ ، وَمَلَكُ الْمَوْتِ يَقْبِضُ الأَرْوَاحَ ، وَإِسْرَافِيلُ يُبَلِّغُهُمْ مَا يُؤْمَرُونَ بِهِ Ada 4 malaikat yang mengatur urusan Jibril, Mikail, Israfil dan Malaikat maut – semoga shalawat dan salam tercurah untuk nabi kita dan mereka. Jibril mengatur angin dan pasukan, Mikail mengatur hujan dan pepohonan, malaikat maut yang mencabut nyawa, dan Israfil menyampaikan kepada mereka apa yang diperintahkan kepada mereka. Hr. Abu Syaikh al-Ashbahani dalam al-Adzamah, no. 294. Hadis ini adalah hadis Maqthu’, karena Abdurrahman bin Sabith adalah seorang tabi’in. Di dalam sebuah hadits juga pernah disebutkan bahwa malaikat Mikail tidak pernah tersenyum setelah malaikat Mikail melihat bagaimana neraka diciptakan, hal ini disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Anas bin malik, Nabi Muhammad SAW bertanya kepada malaikat Jibril mengapa aku tidak pernah melihat malaikat Mikail tersenyum? lalu malaikat Jibril menjawab, Mikail tidak pernah lagi tersenyum semenjak neraka diciptakan.” Tugas Malaikat Israfil Israfil malaikat Israfil adalah malaikat yang meniup sangkakala di akhir zaman. Malaikat Israfil bertanggung jawab untuk menandai datangnya hari kiamat dengan meniup terompetnya. Di dalam Al-Quran surat AL-Qamar ayat 6 disebutkan bahwa malaikat Israfil menyerukan kepada sesuatu yang tidak menyenangkan di saat hari pembalasan. فَتَوَلَّ عَنْهُمْ ۘ يَوْمَ يَدْعُ الدَّاعِ اِلٰى شَيْءٍ نُّكُرٍۙ “Maka berpalinglah kamu dari mereka, Ingatlah hari ketika seorang penyeru atau malaikat menyeru kepada sesuatu yang tidak menyenangkan di hari pembalasan.” Tugas Malaikat Izrail Izrail Malaikat Izrail memiliki tugas dalam mencabut nyawa dari tubuh manusia dan ia akan membawa orang-orang yang beriman ke surga dan orang kafir ke neraka. Malaikat Izrail mencabut nyawa manusia dibantu oleh bawahannya. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran surat As-Sajdah ayat 11 yang berbunyi, قُلْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ Artinya “Malaikat maut yang diserah untuk mencabut nyawamu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan”. Selain itu juga disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Araf ayat 37 yang berbunyi, فَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ كَذَّبَ بِاٰيٰتِهٖۗ اُولٰۤىِٕكَ يَنَالُهُمْ نَصِيْبُهُمْ مِّنَ الْكِتٰبِۗ حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُنَا يَتَوَفَّوْنَهُمْۙ قَالُوْٓا اَيْنَ مَا كُنْتُمْ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗقَالُوْا ضَلُّوْا عَنَّا وَشَهِدُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ اَنَّهُمْ كَانُوْا كٰفِرِيْنَ Artinya “Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab Lauh Mahfuzh; hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami malaikat untuk mengambil nyawanya, di waktu itu utusan Kami bertanya “Di mana berhala-berhala yang biasa kamu sembah selain Allah?” Orang-orang musyrik itu menjawab “Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami,” dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.” Tugas Malaikat Munkar dan Nakir Munkar dan Nakir Malaikat Munkar dan Nakir adalah malaikat yang bertugas untuk menanyakan manusia di alam kubur. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi. Hadits tersebut berbunyi, عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالآخَرُ النَّكِيرُ HR At-Tirmidzi Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila mayit telah dikubur atau jika salah seorang kalian dikubur maka ada dua malaikat yang mendatanginya yang keduanya hitam kebiruan, diberi nama Munkar dan yang lainnya bernama Nakir.” 60 minutes At-Tirmidzi Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالآخَرُ النَّكِيرُ ، فَيَقُولَانِ مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ ؟ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُ هُوَ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . فَيَقُولانِ قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ هَذَا ، ثُمَّ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ سَبْعُونَ ذِرَاعًا فِي سَبْعِينَ ، ثُمَّ يُنَوَّرُ لَهُ فِيهِ ، ثُمَّ يُقَالُ لَهُ نَمْ ، فَيَقُولُ أَرْجِعُ إِلَى أَهْلِي فَأُخْبِرُهُمْ ، فَيَقُولَانِ نَمْ كَنَوْمَةِ الْعَرُوسِ الَّذِي لا يُوقِظُهُ إِلا أَحَبُّ أَهْلِهِ إِلَيْهِ حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ. وَإِنْ كَانَ مُنَافِقًا قَالَ سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ فَقُلْتُ مِثْلَهُ لا أَدْرِي . فَيَقُولَانِ قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ ذَلِكَ ، فَيُقَالُ لِلأَرْضِ الْتَئِمِي عَلَيْهِ ، فَتَلْتَئِمُ عَلَيْهِ ، فَتَخْتَلِفُ فِيهَا أَضْلاعُهُ ، فَلا يَزَالُ فِيهَا مُعَذَّبًا حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ “Apabila mayat atau salah seorang dari kalian sudah dikuburkan, maka ia akan didatangi oleh dua malaikat hitam dan biru, salah satunya Munkar dan yang lain Nakir, keduanya berkata Apa pendapatmu tentang orang ini Nabi Muhammad?, maka ia menjawab sebagaimana ketika di dunia Abdullah dan Rasul-Nya, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Keduanya berkata Kami telah mengetahui bahwa kamu dahulu telah mengatakan itu. Kemudian kuburannya diperluas lxx ten 70 hasta, dan diberi penerangan, dan dikatakan Tidurlah. Dia menjawab “Aku mau pulang ke rumah untuk memberitahu keluargaku”. Keduanya berkata “Tidurlah, sebagaimana tidurnya pengantin baru, tidak ada yang dapat membangunkannya kecuali orang yang paling dicintainya, sampai Allah membangkitkannya dari tempat tidurnya tersebut”. Tugas Malaikat Raqib dan Atid Raqib dan Atid Malaikat Raqib dan Atid adalah malaikat yang memiliki tugas dalam mencatat perbuatan baik dan buruk. Hal ini tertera dalam Al-Quran Surat Qaf ayat 17 dan 18 yang berbunyi, إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ ١٧ مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ ١٨ Artinya “Ingatlah ketika dua malaikat mencatat perbuatannya, yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap mencatat.” Selain itu, disebutkan pula dalam Al-Quran surat Al-Infithar ayat 10-12 yang berbunyi, وَاِنَّ عَلَيْكُمْ لَحٰفِظِيْنَۙ كِرَامًا كَاتِبِيْنَۙ يَعْلَمُوْنَ مَا تَفْعَلُوْنَ Artinya “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada malaikat-malaikat yang mengawasi pekerjaanmu, yang mulia di sisi Allah dan mencatat pekerjaan-pekerjaanmu itu, mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan” Amal perbuatan yang dicatat oleh malaikat Raqib dan Atid akan dikalungkan pada leher manusia di hari kiamat. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 13 dan 14 yang berbunyi, وَكُلَّ اِنْسَانٍ اَلْزَمْنٰهُ طٰۤىِٕرَهٗ فِيْ عُنُقِهٖۗ وَنُخْرِجُ لَهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ كِتٰبًا يَّلْقٰىهُ مَنْشُوْرًا اِقْرَأْ كِتَابَكَۗ كَفٰى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيْبًاۗ “Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya sebagaimana tetapnya kalung pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. “Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu“ Tugas Malaikat Malik dan Ridwan Malik dan Ridwan Malaikat Ridwan memiliki tugas untuk menjaga pintu surga. Sedangkan malaikat Malik memiliki tugas untuk menjaga pintu neraka. Hal ini tertera dalam Al-Quran surat Az-Zukhruf ayat 77 dan 78 yang berbunyi, وَنَادَوْا يٰمٰلِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَۗ قَالَ اِنَّكُمْ مّٰكِثُوْنَ لَقَدْ جِئْنٰكُمْ بِالْحَقِّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ كٰرِهُوْنَ Artinya “Dan mereka berseru, “Wahai Malaikat Malik! Biarlah Tuhanmu mematikan kami saja.” Dia menjawab, sungguh, kamu akan tetap tinggal di neraka ini. Sungguh, Kami telah datang membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu” Selain itu juga disebutkan dalam Al-Quran Surat Az-Zumar ayat 73 yang berbunyi, وَسِيْقَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ اِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءُوْهَا وَفُتِحَتْ اَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوْهَا خٰلِدِيْنَ Artinya “Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara berombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya surga dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, “Kesejahteraan dilimpahkan atasmu, berbahagialah kamu! Maka masuklah, kamu kekal di dalamnya.” Hikmah beriman kepada malaikat Di dalam buku Lautan Hikmah Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat, dijelaskan mengenai bagaimana dengan kita memiliki iman dapat menjadi salah satu dasar untuk menentramkan hati, menenangkan jiwa, serta memberikan arahan dalam diri. Berikut adalah hikmah yang didapatkan jika kita beriman kepada malaikat Merupakan salah satu bentuk dari ketakwaan manusia kepada Allah SWT. Memperkuat keimanan kepada Allah SWT. kerap akan selalu mendoakan dan selalu memaafkan untuk orang lain. Orang yang beriman kepada malaikat senantiasa dijauhkan untuk berbuat dosa. Senantiasa bersyukur kepada Allah SWT, bersyukur karena menyadari bahwa Allah sudah menciptakan malaikat untuk membantu segala kehidupan manusia. Menubuhkan perasaan senang untuk beramal soleh. Merasa takut jika telah melakukan perbuatan maksiat atau akan berbuat maksiat, karenadirinya yakin bahwa segala perbuatan tidak akan terlepas dari pengawasan malaikat. Orang yang beriman kepada malaikat akan senantiasa bertakwa kepada Allah SWT, dan berlomba-lomba dalam melakukan hal baik. Senantiasa untuk selalu berfikir dan berhati-hati dalam setiap melakukan sesuatu, karena perbuatan baik atau buruk akan selalu diminta pertanggungjawabannya di akhirat. Yakin bahwa pertolongan Allah SWT adalah hal yang nyata. Senantiasa untuk bersikap jujur, amanah dan berbuat kebaikan. Iman di dalam diri akan jauh lebih kuat dan jauh lebih yakin kepada Allah SWT. Orang yang mempercayai malaikat memiliki keimanan yang sempurna. Menumbuhkan rasa untuk selalu mengagungkan nama Allah SWT, karena dengan kuasa Allah SWT telah menciptakan malaikat, makhluk yang istimewa di mata Allah. Menghindarkan manusia jika ingin berbuat buruk atau perbuatan tercela. Menambah kesadaran bahwa alam wujud yang tidak bisa dijangkau oleh panca indera manusia benar adanya. Menambah semangat dalam beribadah dan selalu ikhlas dalam melakukan ibadah walaupun tidak ada orang yang melihat, namun yakin bahwa Allah dan malaikatnya bisa menyaksikan perbuatan tersebut. Artikel Lain Terkait Iman Kepada Malaikat Allah Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah. Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Halini didasarkan pada ayat al-Qur'an yang menjelaskan tentang fungsi malaikat sebagai "yang mengatur persoalan-persoalan" sebagaimana tertera dalam Q.S. al-Nâzi'at [79]: 5. Sehingga bisa disimpulkan bahwa ketika manusia tergerak melakukan hal baik, maka itu adalah bisikan dari hati nurani manusia yang bersumber dari malaikat
loading...Para malaikat penjaga itu disebut dengan malaikat mu’aqibat. Rasulullah menyifati mu’aqibat sebagai malaikat pagi dan malam. Foto ilustrasi/ist Muslimah, pernahkah kita melihat seseorang yang berhasil selamat dari kecelakaan maut yang menimpanya? Atau mugkin kita sendiri mengalami, terhindar dari bahaya yang datang secara tak terduga. Hal-hal ajaib yang mustahil terjadi dalam perhitungan logika manusia . ' Dan ternyata, hal itu terjadi bukan karena keberuntungan, tetapi sejatinya ada malaikat penjaga dan pendamping yang diutus untuk setiap manusia. Baca Juga Dalil adanya malaikat penjaga untuk setiap manusia terdapat pada Al Qur’an. Allah Ta'ala berfirman,لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنۡۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهٖ يَحۡفَظُوۡنَهٗ مِنۡ اَمۡرِ اللّٰهِ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِهِمۡ‌ؕ وَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوۡمٍ سُوۡۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ‌ۚ وَمَا لَهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ وَّالٍ“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.........” QS. Ar Ra’d 11.Dikutip dari berbagai sumber, beberapa tafsir ulama menjelaskan tentang ayat Al Qur'an tersebut. Dalam tafsir Ath Thabari misalnya. Dipaparkan penjelasan Ibnu Abbas mengenai ayat tersebut, “Mereka adalah para malaikat yang menjaga manusia dengan perintah Allah, jika ada takdir yang akan menimpanya maka malaikat ini menyingkir darinya.” Baca Juga Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan ayat tersebut dengan rincian bahwa ada empat malaikat yang diutus bagi setiap diri manusia. Dua malaikat di antaranya ialah pencatat amal baik yang berada di sebelah kanan manusia, dan malaikat pencatat amal buruk yang berada di sisi kiri. Adapun dua malaikat lain ialah malaikat penjaga yang berada di depan dan di belakang Ibnu Katsir tersebut sesuai dengan ayat Allah yang lain, yakni Rabb Ta’ala berfirman, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, yaitu ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” QS. Qaaf 16-17. Baca Juga Siapakah malaikat penjaga-penjaga ini? Para malaikat penjaga itu disebut dengan malaikat mu’aqibat. Rasulullah menyifati mu’aqibat sebagai malaikat pagi dan malam. Yakni malaikat tersebut bergantian setiap Shubuh dan Isya. Karena itulah mereka disebut Mu’ bergantian tugas, mu’aqibat akan bertemu Allah dan Dia akan menanyakan kabar manusia yang dijaga. Sebagaimana hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Para Malaikat di malam dan siang hari silih berganti mengawasi kalian, dan mereka berkumpul pada saat sholat Subuh dan sholat Ashar. Baca Juga Dalam salah satu hadis, Rasulullah Shallallahi alaihi wa sallam bersabda "Kemudian para malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik menuju Allah. Allah menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui tentang kondisi para hamba-Nya, “Bagaimana kondisi hamba-hamba-Ku saat kalian tinggalkan?” Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan shalat, dan kami mendatangi mereka juga dalam kondisi sedang sholat.” HR. Al Bukhari dan Muslim. Baca Juga Malaikat Mu’aqibat memastikan bahwa manusia hanya akan ditimpa musibah yang sudah ditakdirkan Allah. Manusia tidak akan mendapat keburukan sedikit pun kecuali yang sudah tertulis dalam Lauhul Mahfuzh. Seandainya Allah tak mengutus Mu’aqibat, pastilah manusia tak dapat bertahan hidup di bumi yang penuh dengan keburukan dan tak akan selamat dari bahaya yang sering dilancarkan iblis karena dendamnya pada bani Adam. Baca Juga Wallahu A'lam wid
Hakikatmanusia tersebut dapat dijelas-kan sebagai berikut: 1. Hakikat Manusia Ada lima hakikat manusia jika ditinjau dari pandangan filsafat, yaitu: a. Manusia sebagai makhluk yang pa-ling indah dan sempurna dalam pen-citraannya Manusia merupakan makhluk yang paling indah dibandingkan dengan semua makhluk ciptaan Tuhan. Indah di tugas mata kuliah Aqidah Islam Dosen Pengampu H. Itang Komar, SHI., MM. Oleh Muhammad Rifan Rifaldi 1801215 Muhammad Syahril Faizi 1801103 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Allah Subhanahuwata’ala tidak hanya menciptakan makhluk yang tampak saja, tetapi Allah juga menciptakan makhluk yang tidak nyata atau makhluk ghaib. Wujud Malaikat tidak dapat dilihat, diraba dan dicium oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca tertentu, seperti rupa manusia. Makhluk ghaib lainnya yang diciptakan Allah diantaranya adalah malaikat, jin dan iblis atau setan. Dari ketiga makhluk ghaib tersebut terdapat perbedaan-perbedaan baik asal penciptaan maupun sifat-sifatnya. Rumusan Masalah A. Pengertian Makhluk Ghaib, B. Kelebihan dan Keistimewaan Makhluk Ghaib, C. Pengertian, Iman dan Tugas-Tugas Malaikat. Batasan Masalah Agar penulisan makalah ini lebih terarah pada permasalahan yang telah dirumuskan, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas. Adapun batasan masalah yang dimaksud adalah bahwa penulis hanya menjelaskan yang berhubungan tentang Makhluk ghaib. Tujuan Penulisan Adapun tujuan saya dalam menyusun makalah ini adalah disamping untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan juga agar saya khususnya dan semua mahasiswa pada umumnya mampu menambah ilmu atau wawasan tentang makhluk ghaib. BAB II PEMBAHASAN Pengertian Makhluk Ghaib Kata Al-Ghaibi berasal dari bahasa Arab yaitu Ghaba Yaghibu Ghaiban. Definisi ghaib dan artinya ialah suatu perkara yang tidak nampak. Namun menurut istilah agama Islam, maksud ghaib sangat luas dan dalam. A. Istilah Ghaib menurut Islam Kata Ghaib menurut istilah adalah sesuatu yang tidak nampak oleh pancaindera tetapi ada ayat dari al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan akan kewujudannya. Oleh karena itu, menafikan atau tidak percaya adanya sesuatu yang ghaib sama artinya mengingkari Agama Islam itu sendiri. Selain itu perkara ghaib ialah perkara yang diluar jangkauan pancaindera manusia seperti perkara yang berlaku seperti kisah para nabi, kemusuhan umat terdahulu dan tarikh berlaku kiamat, bentuk kejadian manusia atau sesuatu yang tidak dapat dilihat dengan mata kasar seperti malaikat, jin, iblis dan adapun perkara yang ghaib lainnya seperti syurga dan neraka. B. Kata Ghaib dalam al-Qur’an Dalam al-Qur’an sendiri telah menyebutkan perkataan “Ghaib” sebanyak 56 kali. Malah di permulaan surah al-Baqarah, Allah menyebutkan antara tanda orang orang yang bertakwa adalah orang-orang yang beriman kepada perkara ghaib. C. Keberadaan Makhluk Ghaib Wujudnya makhluk ghaib jin, makhluk ciptaan Allah. Al-Quran ada menyatakan wujud makhluk ghaib jin, malah ia amat jelas dengan adanya Surah ke 72, yaitu Surah Al Jin. Allah berfirman dalam al-Qur’an surat Adz- Dzariat ayat 56 yang artinya "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." Begitu juga dalam hadits Rasulullah ﷺ "Malaikat diciptakan dari cahaya dan jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian tanah." HR. Muslim Merujuk ayat dan hadits di atas dijelaskan bahwa Allah telah menciptakan jin sebagaimana Dia telah menciptakan manusia dan malaikat. Berarti wujudnya jin tidak boleh kita ingkari, walaupun kita tidak melihat wujud dan adanya hal ghaib itu. D. Jenis-Jenis Makhluk Ghaib Makhluk ghaib itu terdapat 3 jenis, yaitu 1. Malaikat Makhluk yang Allah ciptakan dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. 2. Jin Makhluk yang Allah ciptakan dari nyala api, terdapat dalam al- Qur’an surat Ar-Rahman ayat 15. Jin memliki kesamaan dengan manusia yaitu jin memiliki akal, nafsu, perintah, dan larangan syari’at seperti halnya manusia. Oleh karena itu, ada jin yang muslim dan ada jin yang kafir. Ada jin yang baik dan ada jin yang jahat. Ada jin yang pintar masalah agama dan ada jin yang bodoh. Bahkan ada jin Ahlussunnah dan ada jin pengikut kelompok sesat, dst. 3. Iblis Iblis adalah nama salah satu jin yang menjadi gembongnya para pembangkang. Dalil bahwa iblis dari golongan jin tedapat dalam al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 50. Kelebihan dan Keistimewaan Makhluk Ghaib Kelebihan yang dimiliki Jin diantaranya sebagai berikut 1. Mampu bergerak sangat cepat pindahkan benda Seperti kisah Jin iffrit yang saat itu mengajukan dirinya mampu memindahkan singgasana ratu Balqis. Terdapat dalam al-Qur’an surat An- Naml ayat 39. 2. Mampu berubah wujud sehingga terlihat oleh manusia Manusia tidak dapat melihat malaikat dan jin dalam bentuk asli mereka kecuali mereka berubah menjadi bentuk yang dapat dijangkau Indra manusia, seperti berubah menjadi hewan, suara, cahaya, api, hantu, benda terbang tak dikenal, bahkan meniru rupa manusia yang sudah meninggal maupun yang masih hidup, dalam alam nyata maupun alam mimpi. 3. Cerdik melakukan tipu daya Jin akan berkomunikasi dengan manusia tersebut dan menipunya, mengaku sebagai arwah orang yang telah mati, atau menawarkan manusia tersebut mencari harta, atau bahkan mengajak kepada perdukunan dan kesyirikan seperti berkurban binatang untuk selain Allah sebagai syarat terpenuhi hajatnya, dll. Adapun sifat dan keistimewaan Malaikat diantaranya sebagai berikut 1. Tidak memiliki hawa nafsu 2. Tidak berjenis kelamin, bukan laki-laki bukan perempuan 3. Tidak pernah tidur 4. Tidak pernah berbohong 5. Bisa menempuh perjalanan jauh dalam waktu yang singkat dalam sekejap sekejap mata dengan izin Allah 6. Dapat melaksakan tugas-tugas berat yang tidak dapat dilaksanakan oleh makhluk lain 7. Selalu patuh pada perintah Allah Swt dan menjauhi segala larangannya Pengertian, Iman dan Tugas-Tugas Malaikat A. Pengertian Malaikat Menurut Hafizh Ibn Hajar al-Aqsalani dalam bukunya yang berjudul Fathul Bahri bahwa kata malaikat itu merupakan bentuk jamak, bentuk dari kata tuggalnya adalah malak yang berarti kekuatan. Sedangkan sebagian ulama mempunyai pendapat yang berbeda dalam menerangkan arti malaikat secara bahasa, diantaranya adalah Pertama, Kata Malaikat adalah berasal dari kata malik yang berarti “si empunya yang memiliki. Kedua, Kata Malaikat berasal dari kata malkun yang berarti “yang bertindak dengan kekerasan”. [1] Adapun mayoritas ahli kalam dari kaum Muslim mengatakan bahwa para malaikat itu adalah jisim-jisim halus yang dianugerahi kemampuan untuk mengubah bentuknya oleh Allah dengan rupa yang bermacam-macam, dan tempat mereka adalah di langit. Orang-orang yang mengatakan, bahwa para malaikat itu adalah bintang-bintang atau jiwa-jiwa pilihan utama dan mulia yang telah terpisah dari jasadnya merupakan perkataan-perkataan yang tidak ada dasarnya dalam dalil-dalil syari’at. [2] Menurut Ibnu Sina, malaikat malak itu adalah substansi yang sangat sederhana, hidup, berbicara dan berakal, menjadi perantara antara makhluk dengan Tuhan. Zat yang merupakan penyebab dari terciptanya malaikat adalah nur cahaya. Dari Aisyah diriwayatkan, bahwa telah bersabda Rasulullah Saw “Malaikat itu telah diciptakan dari nur, dan jin diciptakan dari api. Sedangkan manusia diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepada kalian para sahabat.” HR. Muslim Adapun tentang masalah “sejak kapankah malaikat itu tercipta?” kita tidak menemukan satu pernyataan dalil pun dalam Kitabullah dan Sunnah yang sahih, yang menerangkan akan hal ini. Yang jelas, mereka tercipta sebelum diciptakannya Nabi Adam As, dengan dalil firman Allah Swt dalam surat Al-Baqarah ayat 30. “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata “Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” B. Pengertian Iman kepada Malaikat Malaikat adalah makhluk Allah yang berjisim, tidak dapat dilihat, dirasa dan dilihat oleh diciptakan dari nur atau cahaya dan selalu patuh kepada Allah Swt. Oleh karena itu alam malaikat berbeda dengan alam manusia dengan sifat-sifatnya pasti berbeda pula dengan manusia. Beriman kepada malaikat adalah percaya bahwa malaikat itu benar-benar ada, diciptakan oleh Allah Swt dalam alam ghaib, yaitu dari nur atau cahaya dan mempunyai tugas yang berbeda-beda sesuai dengan ketentuan Allah. Beriman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa Allah mempunyai makhluk yang dinamai “malaikat”, yang tidak pernah durhaka kepada Allah, yang senantiasa melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan secermat-cermatnya. Lebih tegas, iman kepada malaikat ialah beritikad adanya malaikat yang menjadi perantara antara Allah dengan rasul-Nya, yang membawa wahyu kepada Rasul-Nya itu. [3] C. Fungsi Iman kepada Malaikat Tidak dapat diragui sedikitpun, bahwa beriman kepada malaikat, lasykar Tuhan yang tidak dapat kita lihat yang mempunyai beberapa ketentuan dan keistimewaan yang hanya diketahui oleh Khaliqnya saja, juga iman kepada hari akhirat termasuk ke dalam iman akan sesuatu yang ghaib. Adapun fungsi iman kepada malaikat adalah • Selalu melakukan perbuatan baik dan merasa najis serta anti melakukan perbuatan buruk karena dirinya selalu diawasi oleh malaikat. • Berupaya masuk kedalam surga yang dijaga oleh malaikat Ridwan dengan bertaqwa dan beriman kepada Allah Swt serta berlomba-lomba mendapatkan Lailatul Qadar. • Meningkatkan keikhlasan, keimanan dan kedisiplinan kita untuk mengikuti/meniru sifat dan perbuatan malaikat. • Selalu berfikir dan berhati-hati dalam melaksanakan setiap perbuatan karena tiap perbuatan yang baik maupun yang buruk akan dipertanggung jawabkan siakhirat kelak. Sebagai umat Islam, kita diwajibkan beriman kepada malaikat maupun terhadap makhluk yang ghaib lainnya, disini bukan berarti kita menyembah mereka tapi kita hanya diwajibkan mengimaninya bahwa mereka itu ada, dan juga kita tidak perlu mengetahui hakikatnya. Karena itu, bila ada keterangan yang mengatakan bahwa malaikat itu bersayap, maka hendaklah kita pahami bahwa sayap malaikat tidak serupa dengan sayap dikatakan, bahwa malaikat itu dibebankan tugas menjaga alam, tubuh, tumbuh- tumbuhan, dan sebagainya, maka hendaklah dipahami bahwa di alam ini, ada lagi alam yang lebih halus dari alam yang dapat kita jangkau dengan pancaindera. Tegasnya, malaikat itu adalah makhluk ghaib yang tidak dapat kita ketahui hakikatnya. D. Nama dan Tugas-Tugas Malaikat Malaikat memiliki fungsi tertentu, fungsi utama malaikat berkenaan dengan tugasnya terhadap manusia dan sebagai pelaksana kehendak Allah. Malaikat juga berfungsi sebagai utusan penyampaian wahyu, sebagai pengawas manusia, sebagai pencatat segala perbuatan manusia, untuk mendatangkan azab kepada umat yang zalim serta mereka yang mengingkari ayat-ayat Allah, sebagai pengantar untuk memperkuat para nabi/rasul dan kaum muslimin, menolong dan memintakan ampun bagi mereka yang ada di Bumi, memantu meningkatkan kehidupan rohaniah manusia untuk senantiasa berbuat baik, sebagai penjaga neraka, menyampaikan berita gembira kepada manusia yang berhak masuk surga. Malaikat sangat banyak jumlahnya. Mengenai berapa banyak jumlah malaikat tidak ada yang dapat mengetahui secara pasti kecuali hanya Allah SWT, sebagaimana dalam firman-Nya “Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari Malaikat dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk Jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir mengatakan “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.” QS. Al-Muddatsir 31 Akan tetapi, ada juga beberapa keterangan yang menggambarkan akan banyaknya jumlah malaikat. Diantaranya adalah sabda Rasulullah Saw pada hadits yang menerangkan peristiwa isra’ dan mi’raj, yaitu ketika beliau melewati langit ke 7 “…kemudian aku dinaikkan ku baitul makmur dan tiba-tiba aku menemukan pada setiap hari ia dimasuki oleh malaikat…” Muslim Ulama mengatakan, wajib diketahui diketahui dengan jelas sepuluh nama malaikat yang mempunyai tugas-tugas yang tertentu, yaitu  Malaikat Jibril menyampaikan wahyu,  Malaikat Mikail mendatangkan rizki,  Malaikat Israfil meniup sangkakala,  Malaikat Izroil mencabut nyawa,  Malaikat Munkar dan Nakir menanyakan dialam kubur,  Malaikat Raqib dan Atid mencatat amal baik dan buruk,  Malaikat Malik menjaga pintu neraka,  Malaikat Ridwan menjaga pintu surga. BAB III PENUTUP Kesimpulan Ghaib adalah sesuatu yang tidak nampak oleh pancaindera tetapi ada ayat dari al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan akan kewujudannya. Oleh karena itu, menafikan atau tidak percaya adanya sesuatu yang ghaib sama artinya mengingkari Agama Islam itu sendiri. Makhluk ghaib terbagi 3 jenis yaitu malaikat, jin dan makhluk Allah yang diciptakan dari nur cahaya taat, memenuhi segala perintah dan menjauhi larangannya. Jin adalah makhluk Allah yang diciptakan dari nyala api. Dan Jin memliki kesamaan dengan manusia yaitu jin memiliki akal, nafsu, perintah, dan larangan syari’at seperti halnya manusia. Oleh karena itu, ada jin yang muslim dan ada jin yang kafir. Sedangkan iblis adalah nama salah satu jin yang menjadi gembongnya para pembangkang. Dalil bahwa iblis dari golongan jin tedapat dalam al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 50. Menurut ulama malaikat yang wajib diketahui nama dan tugasnya ada sepuluh yaitu Jibril membawa wahyu, Mikail mendatangkan rizki, Israfil meniup sangkakala, Izrail mencabut nyawa, Munkar dan Nakir menanyakan di alam kubur, Raqib dan Atid mencatat amal baik dan buruk seseorang, Malik penjaga pintu neraka dan Ridwan penjaga pintu surga. Saran Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat dengan teman satu kelompok saya masih jauh dari kata kami telah berusaha semaksimal itu saya minta saran dari anda yang membaca makalah ini. DAFTAR PUSTAKA Soepardjo, Drs. dan Ngadiyanto, Drs., Mutiara akhlak dalam pendidikan agama Islam, Tiga Serangkai, Solo 2004. A Zainuddin, dan Muhammad Jamhari, AL-Islam 1 Aqidah dan Ibadah, Pustaka Setia, Semarang 1998. [1] Muhammad Bayumi, Malaikat Langit dan Bumi, Cendekia Sentra Muslim, Cipinang Muara Jakarta 2000, h. 13. [2] Fathul Baari, Juz 6, h. 306, penerbit as-Salafiyah. [3] Teungku Muhammad Hasbi as-Shiddieqy, h. 196. menurut-islam/ RifqiFairuz 13 Oktober 2020 4318. Malaikat Raqib dan Atid pastinya sudah sangat familiar di telinga setiap Muslim. Nama dua malaikat ini ada di antara sepuluh nama malaikat yang wajib diimani, dan dikenal sebagai nama malaikat pencatat amal manusia, baik atau buruk. Aktivitas atau tugas malaikat memang sangat dekat dengan manusia, yang bahkan Hello Sobat Id_Usaha, kali ini kita akan membahas mengenai perbedaan antara malaikat dengan manusia. Kedua makhluk ini sering kali disebutkan dalam agama, namun masih banyak yang bingung mengenai perbedaan antara keduanya. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini. Asal Usul Malaikat dan Manusia Malaikat dan manusia memiliki asal usul yang berbeda. Dalam kepercayaan agama, malaikat merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang diciptakan sebelum manusia. Sedangkan manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan diberikan akal serta kebebasan dalam menjalani hidup. Bentuk Fisik Malaikat dan manusia juga memiliki perbedaan dalam bentuk fisik. Malaikat biasanya digambarkan sebagai makhluk yang memiliki sayap dan memiliki cahaya yang terang. Sedangkan manusia memiliki bentuk fisik yang bervariasi, tergantung pada etnis, ras, dan budaya masing-masing. Kehidupan Abadi vs. Kehidupan Fana Perbedaan lain antara malaikat dan manusia adalah kehidupan mereka. Malaikat dikenal sebagai makhluk yang abadi dan tidak dapat mati, sedangkan manusia memiliki kehidupan yang fana dan pasti akan mengalami kematian. Kebebasan dalam Bertindak Manusia memiliki kebebasan dalam bertindak dan memilih jalan hidupnya, sedangkan malaikat tidak memiliki kebebasan seperti manusia. Malaikat hanya bisa melakukan perintah Tuhan dan tidak memiliki kehendak bebas seperti manusia. Kemampuan untuk Berdosa Manusia memiliki kemampuan untuk berdosa, sedangkan malaikat tidak memiliki kemampuan untuk berdosa. Hal ini karena malaikat diciptakan dengan tugas untuk melakukan kehendak Tuhan dan tidak memiliki kehendak bebas untuk melakukan dosa. Kemampuan untuk Memiliki Anak Manusia memiliki kemampuan untuk memiliki anak, sedangkan malaikat tidak memiliki kemampuan untuk memiliki anak. Hal ini karena malaikat tidak diciptakan dengan kemampuan reproduksi seperti manusia. Perbedaan Kehidupan Setelah Kematian Setelah kematian, manusia dan malaikat memiliki kehidupan yang berbeda. Manusia akan mengalami pengadilan terakhir, di mana ia akan diberikan hukuman atau pahala sesuai dengan perbuatannya selama hidup di dunia. Sedangkan malaikat tidak akan mengalami pengadilan terakhir, karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk berdosa. Malaikat dan Manusia dalam Berbagai Agama Perbedaan antara malaikat dan manusia juga berbeda-beda dalam kepercayaan agama Kristen, malaikat dikenal sebagai makhluk yang bertugas menjaga dan membantu umat manusia, sedangkan dalam Islam, malaikat dianggap sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang tidak memiliki kehendak bebas dan hanya melakukan perintah Tuhan. Sedangkan dalam agama Hindu, malaikat tidak diakui keberadaannya dan diyakini bahwa manusia dapat menjadi dewa. Peran Malaikat dan Manusia dalam Kehidupan Malaikat dan manusia juga memiliki peran yang berbeda dalam kehidupan. Malaikat memiliki tugas untuk membantu dan melindungi manusia, sedangkan manusia memiliki tanggung jawab untuk menjalankan perintah Tuhan dan menjaga keharmonisan alam semesta. Kedudukan dalam Hierarchy Surgawi Dalam hierarki surgawi, malaikat dan manusia memiliki kedudukan yang berbeda. Dalam agama Kristen, malaikat ditempatkan di atas manusia dan dianggap sebagai pembawa pesan-pesan Tuhan. Sedangkan dalam Islam, manusia ditempatkan di atas malaikat dan dianggap sebagai khalifah Tuhan di bumi. Kemampuan untuk Berdoa Manusia memiliki kemampuan untuk berdoa, sedangkan malaikat tidak memiliki kemampuan untuk berdoa. Hal ini karena malaikat sudah berada dalam kehadiran Tuhan dan tidak perlu berdoa seperti manusia. Perbedaan dalam Konsep Tuhan Perbedaan lain antara malaikat dan manusia adalah dalam konsep Tuhan. Dalam agama Kristen, Tuhan dianggap sebagai Trinitas yang terdiri dari Bapa, Putra, dan Roh Kudus, sedangkan dalam Islam, Tuhan dianggap sebagai satu-satunya yang berkuasa atas segalanya. Penutup Demikianlah beberapa perbedaan antara malaikat dengan manusia. Walaupun keduanya memiliki perbedaan, namun keduanya tetaplah makhluk ciptaan Tuhan yang harus dihormati dan dijaga keberadaannya. Mari kita menjaga keharmonisan alam semesta dengan baik. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya, Sobat Id_Usaha! Historydiciptakannya Bumi, Malaikat, Jin, Syeitan, dan Manusia oleh ALLAH SWT. 1. Bumi. Latar Belakang : ALLAH menciptakan dunia dalam enam hari dalam arti sebenarnya. Ada dalam Alkitab, "Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ke tujuh ; itulah sebabnya Tuhan memberkati

A. Definisi Malaikat Kata malaikat juga berarti suatu sifat yang melekat pada pribadi, atau potensi rasional yang berfungsi mengaktualisasikan kerja-kerja atau perilaku tertentu melalui kecerdasan dan kemahiran, seperti halnya potensi berhitung dan berbahasa. Potensi itu pada taraf tertentu dapat melekat pada pribadi seseorang yang memilikinya dan biasanya akan berakhir begitu saja. Pengertian ini menunjukkan pada sebuah gejala kejiwaan, dimana jika seseorang yang dalam jiwanya memiliki potensi-potensi seperti potensi para malaikat, maka ia disebut sebagai manusia berjiwa malaikat atau dalam bahasanya al-Qashiri disebut sebagai adamiyan malakiyan, keadaan seperti ini bisa saja berbalik sebagai lawan dari sifat di atas, maka ketika satu kondisi menunjukan pada bentuk-bentuk sikap yang jelek, secara otomatis ia disebut manusia berjiwa setan atau adamiyan syaithaniyah. Malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah dari cahaya yang diberi bentuk oleh Allah dengan beraneka macam bentuk dan memiliki sayap, dari masing-masing malaikat ada yang memiliki dua, tiga dan empat hingga tak terhitung jumlahnya dan ia diciptakan sebagai utusan dan perantara Allah SWT kepada makhluknya. Banyak ulama berpendapat bahwa malaikat adalah makhluk halus yang diciptakan oleh Allah dari cahaya yang mempunyai kekuatan untuk mengubah dirinya menjadi makhluk lain, yang taat mematuhi perintah Allah dan sedikit pun tidak pernah membantah atas apa yang telah Allah perintahkan. B. Relasi Malaikat dan Tuhan Malaikat telah dijelaskan sebagai makhluk Tuhan yang ikut berperan secara aktif dalam hal pengaturan Tuhan terhadap makhluk lain, hal ini dapat dilihat ketika Tuhan hendak menciptakan manusia di bumi, sedang para malaikat dalam dialog dengan Tuhan merefleksikan adanya sebuah hubungan yang dinamis dalam mewujudkan satu keagungan dari kekuasaan Tuhan. Di sisi lain malaikat di ciptakan Tuhan dengan satu dimensi ketaatan untuk beribadah kepadanya, maka tidak heran jika yang dilakukan para malaikat adalah selalu menta’ati perintahnya. Berbeda dengan jin dan manusia yang mempunyai problema dengan diciptakannya nafsu bagi mereka untuk mengiringi akalnya, tetapi terkadang keduanya lebih terdorong oleh nafsunya. Dalam hal ini ketaatan dan kebencian terhadap hal-hal yang buruk bagi malaikat merupakan sesuatu yang bersifat illahiyah, ia merasakan kenikmatan jika dapat melaksanakan perintah Tuhan tanpa sedikitpun terlintas untuk mengerjakan hal-hal yang di larang Tuhan. Hal ini disebabkan karena sifat yang dimiliknya bersifat illahiyah. C. Relasi Malaikat dan Manusia Dalam pembahasan yang telah lalu telah dijelaskan bahwa sebenarnya malaikat dan Iblis adalah dua kekuatan yang seimbang dalam diri manusia, malaikat sebagai kekuatan yang membisikkan manusia untuk bertindak ke arah positif sedangkan iblis/setan mendorong manusia ke arah negatif. Maka dorongan untuk melaksanakan hal-hal yang positif timbul karena bisikan malaikat yang melekat pada jiwa manusia melalui qalb lalu di refleksikan dalam otak dan di gerakan melalui anggota tubuh Hal ini memang pada dasarnya antara malaikat dan keimanan seseorang hampir sama. Sebab keimanan seseorang adalah sebuah bentuk pengakuan tentang kebenaran Allah melalui kesadaran jiwa yang tertanam dalam hati untuk selanjutnya direfleksikan melalui gerak anggota tubuh indera luar. C. Relasi Malaikat dan Alam Dalam pembahasan yang telah lalu telah dijelaskan bahwa malaikat adalah satu-satunya agen Tuhan yang sediktpun tidak mempunyai potensi untuk berbuat kejahatan. Allah memberinya satu potensi kebaikan sehingga yang ada padanya hanyalah bagaimana beribadah secara kontinuitas siang dan malam tanpa lelah sediktpun. Ia selamanya akan beribadah dengan bertasbih kepada benarnya jika seorang Syahrur mengatakan bahwa tasybih diartikan sebagai hukum dialektka gerak internal. Ia adalah gerak yang secara otomatis terus berlangsung sampai datang hukum dialektika gerak kosmos yang lain. Hal ini memberikan pengertian bahwa malaikat itu ada tetapi sekaligus tidak ada. Adanya hanya sebuah gelombang energi yang menggema. Dimana energi itu mengingatkan adanya sebuah tanda yang mengingatkan kepada satu penanda. Dalam konteks ini malaikat lebih sebagai bagian dari alam semesta yang lebih tinggi, tidak bisa terlihat dan tidak bisa tertangkap oleh pengetahuan manusia. Ia merupakan “hukum-hukum alam” sebagaimana kehadirannya mengingatkan akan adanya kehadiran kekuasaan Sang Maha Pencipta. Artinya malaikat itu muncul dan hadir di alam semesta ini sebagai bagian dari manifestasi kehadiran Tuhan. Oleh karena itu malaikat berfungsi sebagai pelayan, hadir sebagai saksi-saksi dan pesuruh Nya untuk melayani manusia-manusia, supaya manusia sadar akan eksistensinya sebagai khalifah di muka bumi. D. Malaikat-Malaikat Yang Wajib di Imani 1. Malaikat Jibril Malaikat jibril, memiliki tugas untuk menyampailam wahyu Allah SWT kepada para rasul utusan Allah. Lalu para rusul itu, berkewajiban menyampaikan wahyu kepada manusia. Walaupun malaikikat jibril tidak berhubungan langsung dengan manusia, tetapi secara subtansi wahyu Allah adalah pedoman hidup yang harus sampaikan kepada manusia, agar mendapat petunjuk dan tidak tersesat dari jalan menuju surga. wahyu ada yang menjadi kitab suci dan ada yang masih berbentuk shuhuf. 2. Malaikat Mikail Malaikat Mikail memiliki Tugas memberikan rezeki kepada seluruh makhluk hidup yang ada di bumi, termasuk manusia. Walaupaun malaikat Mikail juga memberikan rezeki kepada selain manusia, tetapi makhluk yang mendapatkan reziki itu untuk manusia. Misalnya hewan, ia juga menadapat rizki dari malaikat mikail. Tetapi ketika hewan itu sudah tua, maka hewan untuk konsumsi manusia. 3. Malaikat Israfil Malaikat isrofil memiliki tugasnya untuk meniupkan sangkakala pada hari kiamat. Pada masa ini semua makhluk akan binasa, masa ini adalah akhir perjalanan makhluk di muka bumi, dan manusia akan menjalani kehidupan berikutnya di akhirat. 4. Malaikat Izrail Malaikat Izrail memiliki tugas mencabut nyawa seluruh mahluk hidup yang ada di dunia. Tidak ada satu makhluk pun yang akan terlewat dari takdirnya untuk meninggal, jika waktunya sudah tiba maka Malaikat Izrail akan mendatangi makhluk tersebut dan mencabut nyawanya. Waktu Kematian makhluk ini tidak dapat di undur dan di majukan. 5. Malaikat Munkar Malaikat Munkar bertugas menanyakan manusia di dalam kubur setelah meninggal. Malaikat ini akan menanyakan perihal keimanan seseorang , mulai tuhannya, agamanya, dan Nabinya. Ia akan mendatangi seseorang yang berbuat banyak keburukan selama hidupnya. Ia berwujud yang menyeramkan. Ia datang ketika masyarakat yang mengantar mayat sudah pulang. Maka dari itu, masyarakat Indonesia memiliki ajaran talqin, yaitu ajaran menjawab pertanyaan kubur. Ini adalah ajaran yang baik yang dapat memberi manfaat besar bagi masyarakat. 6. Malaikat Nakir malaikat Nakir juga menjadi malaikat penanya di alam kubur, ia akan datang kepada orang-orang yang banyak berbuat baik selama hidupnya. Malaikat nakir ini memiliki wujud yang bagus dan indah karena malaikat ini di tugaskan kepada orang yang shalih, yang banyak melakukan kebaikan dalam hidupnya dan ta’at kepada Allah Swt. sebagai Tuhannya. 7. Malaikat Raqib malaikat Raqib adalah Malaikat ini memiliki tugas utama untuk mencatat amal kebaikan pada manusia selama hidupnya. Amal manusia selama hidupnya, tidak akan pernah terlepas pencatatannya. Malaikat raqib juga tidak pernah luput dan salah dalam mencatat amal manusia, semua akan di catat dalam buku catatannya. 8. Malaikat Atid malaikat Atid adalah Malaikat yang memiliki tugas untuk mencatat amal buruk manusia. Sebagai malaikat pencatatat amal buruk ia akan mencatat semua amal manusia yang ada di bumi ini. Mengenai caranya, ada ulama’ yang berpendapat, bahwa malaikat berjumlah banyak, sejumalah manusia. ada pula, yang mengatakan bahwa malaikat hanya satu namun dapat mencatat banyak amal manusia. 9. Malaikat Malik malaikat Malik memiliki tugas menjaga neraka. Kelak di hari kiamat malaikat malik senantisa menunggu pintu neraka untuk di tempati orang-orang yang sering durhaka. Dikisahkan dalam Alquran, sosok Malaikat Malik sebagai penjaga surga sangat kasar dan keras. Malaikat Malik ini selalu melaksanakan tugas sesuai dengan perintah Allah SWT. 10. Malaikat Ridwan Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu surga. Malaikat Ridwan akan membuka pintu surga kepada orang senantiasa berbuat baik di masa hidupnya. kemudian menyambut orang beriman yang datang untuk masuk ke dalamnya. Sebagai malaikat ia pun tak pernah meninggalkan tugas sebagai penjaga surga. Baca juga Siwak, Tata cara, Keutamaan, khasiat siwak serta doanya Demikian penjelasan tentang malaikat, semoga bermanfaat. Amin……. Materi Ilmu Tauhid

Allahmenciptakan Malaikat untuk hanya taat kepada Allah saja. Sedangkan manusia tidak semuanya taat dan pembangkang kepada Allah swt. 2)Mengapa kita harus mengimani malaikat allah swt? Karena merupakan salah satu Rukun Iman yang wajib kita imani dari sejak dini. Malaikat Jibril merupakan Malaikat yang menyampaikan wahyu kepada para Rasul Allah

JAKARTA – Alquran melalui surat Ar Rad ayat 11 dan tafsirnya menerangkan bahwa setiap manusia dikawal atau dijaga malaikat-malaikat. Mereka menjaga manusia secara bergiliran atas perintah Allah SWT. لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ “Baginya manusia ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." QS Ar Rad ayat 11 Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT menugaskan kepada beberapa malaikat untuk selalu mengikuti manusia secara bergiliran, di muka dan di belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah SWT. Ada malaikat yang bertugas menjaga manusia di malam hari, dan ada yang di siang hari, menjaga dari perbagai bahaya dan kemudaratan. Ada pula malaikat yang mencatat semua amal perbuatan manusia, yang baik atau yang buruk, yaitu malaikat yang berada di sebelah kanan dan kiri. Malaikat yang berada di sebelah kanan mencatat segala kebaikan, dan yang di sebelah kiri mencatat amal keburukan, dan dua malaikat lainnya, yang satu di depan dan satu lagi di belakang. Setiap orang memiliki empat malaikat, empat pada siang hari dan empat pada malam hari. Mereka datang secara bergiliran, sebagaimana diterangkan dalam hadits yang sahih ini. تَعَاقَبُوْنَ فِيْكُمْ مَلاَئِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلاَئِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُوْنَ فِي صَلاَةِ الصُّبْحِ وَصَلاَةِ الْعَصْرِ فَيَصْعَدُ إِلَيْهِ الَّذِيْنَ بَاتُوْا فِيْكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِيْ؟ فَيَقُوْلُوْنَ أَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّوْنَ وَتَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّوْنَ. "Ada beberapa malaikat yang menjaga kamu secara bergiliran di malam hari dan di siang hari. Mereka bertemu untuk mengadakan serah terima pada waktu sholat Subuh dan sholat Ashar, lalu naiklah malaikat-malaikat yang menjaga di malam hari kepada Allah Taala. Dia bertanya, sedangkan Ia sudah mengetahui apa yang akan ditanyakannya itu, "Bagaimana keadaan hamba-hamba-Ku ketika kamu meninggalkan mereka di dunia?" Malaikat menjawab, "Kami datang kepada mereka ketika sholat dan kami meninggalkan mereka, dan mereka pun sedang sholat." Riwayat Al Bukhari dari Abu Hurairah BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Setiapmanusia ada malaikat yang mengawasi semua langkah dan tindak tanduknya. Dikutip dari buku Syarah Riyadhus Shalihin (Jilid:I) karya Syaikh Muhammad Al-Utsaimin, seluruh amalan harus dipertanggungjawabkan di hari akhir. Buku catatan aman yang menulis amal perbuatan manusia selama hidup, nantinya dibagikan pada hari kiamat. Tahukah kamu mengapa malaikat selalu taat kepada Allah SWT sedangkan manusia tidak? Malaikat adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang terkenal dengan ketaatannya. Malaikat tidak pernah menentang perintah Allah, ia selalu menjalankan apa yang diperintahkan kepadanya. Kita sebagai umat muslim, diperintahkan untuk mengimani keberadaan malaikat, yaitu meyakini akan adanya malaikat. Malaikat Selalu Taat Allah SWT menciptakan malaikat dari cahaya. Malaikat menyembah Allah SWT serta selalu taat kepada-Nya, dan tidak pernah melakukan dosa. Keberadaan malaikat diperkuat dengan dalil Al Qur'an, sunnah, dan ijma, sehingga iman kepada malaikat hukumnya wajib bagi umat muslim. Hal ini tercantum dalam Surah Al Baqarah Ayat 285, yang artinya Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. Mereka mengatakan "Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun dengan yang lain dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan "Kami dengar dan kami taat". Mereka berdoa "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". QS Al Baqarah 285 Bagaimana dengan manusia? Makhluk bernama manusia berbeda hakikat penciptaannya dengan malaikat. Allah SWT menciptakan manusia dari tanah. Meskipun, sama-sama diciptakan Allah SWT, tetapi manusia tidak seperti malaikat. Jika malaikat selalu taat kepada Allah SWT, maka manusia bisa menjadi makhluk yang ingkar kepada-Nya. Baca Juga Pengertian Iman Kepada Malaikat Hikmah Beriman Kepada Malaikat Mengapa demikian? Yuk berikut ini pembahasannya... Mengapa Malaikat Selalu Taat Kepada Allah, Sedangkan Manusia Tidak Penyebab mengapa malaikat selalu taat kepada Allah SWT adalah karena malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang suci dan tidak mempunyai hawa nafsu, jadi malaikat selalu tunduk dan taat kepada Allah SWT untuk menjalankan tugas atau perintah yang telah diberikan kepadanya. Semuanya dikerjakan menurut apa yang ditugaskan kepadanya, tidak ditambah, tidak dikurangi seperti telah terprogram. Manusia punya akal dan nafsu, sedangkan malaikat tidak mempunyai nafsu, itulah sebabnya mengapa sehingga malaikat selalu taat kepada Allah SWT, sedangkan manusia tidak. Tabiat malaikat memang selalu taat dan tunduk kepada Allah, dan tidak ada pilihan bagi malaikat apakah mau taat atau tidak. Di antara mereka ada yang ruku', sujud, bertasbih dan beristighfar. Sementara itu, manusia diberi pilihan oleh Allah SWT dan kekebasan berkehendak, sebagaimana yang disebutkan dalam Al Qur'an surah Al Kahfi ayat 29, artinya Dan katakanlah "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin beriman hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin kafir biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. QS. Al Kahfi, 29. Faktanya, banyak dari manusia yang memiliki tidak taat, kufur, daripada beriman. Selain itu, malaikat tidak memiliki syahwat, dan karena itu, mereka tidak perlu makan, tidak minum, dan tidak menikah. Sebaliknya, manusia diberi syahwat untuk makan, minum, dan menikah. Dengan syahwat ini, manusia mengembangkan kehidupan dan peradabannya. Malaikat tidak pernah bermaksiat kepada Allah SWT sedikitpun, walaupun hanya sekejap mata. Sedangkan, manusia gampang sekali disesatkan oleh setan dan sesama manusia bisa saling menyesatkan dan menyimpang dari jalan Allah SWT, sebagaimana yang disebutkan dalam Al Qur'an surah Al An'am ayat 112, artinya Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan dari jenis manusia dan dan jenis jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu manusia. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. QS. Al An'am, 112. Dalil Ketaatan Malaikat Malaikat memang diceritakan dalam Al Qur'an merupakan makhluk yang paling taat kepada Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam Al Anbiya 19-20, artinya Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada pula merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. QS. al-Anbiya' 19-20 Demikianlah penjelasan tentang Mengapa Malaikat Selalu Taat Kepada Allah, Sedangkan Manusia Tidak. Bagikan informasi ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Jawab Malaikat selalu taat pada Allah, sedangkan manusia tidak, karena malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang diutus untuk mengurusi sesuatu, memiliki tugas untuk menjalankan perintah-Nya, terbuat dari nur, tidak memiliki nafsu, dan akal pikirannya tetap / statis. Manusia tidak selalu patuh, sebab memiliki nafsu, akal pikirannya berubah

Didunia ini manusia tidak hanya diciptakan seorang diri, melainkan ada dua makhluk pendamping yang berada di sisinya yakni malaikat dan jin.Di dunia. Rabu, 4 Mei 2022; Cari. Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua,

GeECCGv.
  • 7lsuzq30fv.pages.dev/741
  • 7lsuzq30fv.pages.dev/960
  • 7lsuzq30fv.pages.dev/957
  • 7lsuzq30fv.pages.dev/940
  • 7lsuzq30fv.pages.dev/891
  • 7lsuzq30fv.pages.dev/933
  • 7lsuzq30fv.pages.dev/312
  • 7lsuzq30fv.pages.dev/589
  • 7lsuzq30fv.pages.dev/248
  • 7lsuzq30fv.pages.dev/988
  • 7lsuzq30fv.pages.dev/385
  • 7lsuzq30fv.pages.dev/105
  • 7lsuzq30fv.pages.dev/534
  • 7lsuzq30fv.pages.dev/229
  • 7lsuzq30fv.pages.dev/467
  • malaikat sebagai pengawas manusia sedangkan manusia sebagai